TEMPO.CO, Jakarta - Jika perayaan hari kemerdekaan di Amerika Serikat diwarnai dengan parade militer, hal yang dianggap tak lazim, maka di Indonesia Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph R.Donovan Jr mengenang awal persahabatan kedua negara selama 70 tahun saat merayakan hari kemerdekan AS ke 243 tahun.
Donovan menuturkan, hampir 7 dekade lalu di tanggal yang sama, 4 Juli, Duta Besar AS yang pertama untuk Indonesia, Horace Merle Cochran, menggelar perayaan Fourth of July di rumah Duta Besar AS yang juga kini ditempati Donova di Jalan Surapati nomor 3, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca juga: Perayaan 4 Juli Diwarnai Pidato Donald Trump dan Pameran Tank
Hari itu, bertepatan dengan enam bulan setelah Cochran menyerahkan surat penugasannya kepada Presiden Soekarno.
"Duta besar Cochran menjadi tuan rumah Wakil Presiden Hatta di taman ini, membangun dasar kemitraan strategis kami yang bertahan hingga abad 21 sekarang ini," kata Donovan dalam perayaan hari kemerdekaan AS yang dihadiri para tamu dan jamuan makan dan minum yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan AS yang mengembangkan sayap bisnis mereka di Indonesia.
Di hari yang sama, di Ruslan Abdulgani di editorial Antara untuk memperingati hari kemerdekaan Amerika menggambarkan Deklarasi Kemerdekaan Amerika sebagai pioner demokrasi modern. Ruslan tak lama berselang diangkat sebagai menteri luar negeri.
Amerika Serikat telah membangun hubungan baik dengan Indonesia selama 70 tahun. Donovan mengatakan, kedua negara bersama-sama melihat ke masa depan dan berupaya meningkatkan kepentingan bersama dalam Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Donovan juga mengutip kalimat Bhinneka Tunggal Ika dan E Pluribus Unum sebagai motto kedua negara, yang menggarisbawahi keyakinan kuat Indonesia dan Amerika akan kekuatan keberagaman. Yang juga bermakna Indonesia dan AS akan semakin kuat jika bekerja sama.
Baca juga: Perwira Militer AS Cemas 4 Juli Jadi Ajang Politik Donald Trump
Dalam kesempatan itu, Donovan juga menyebut sejumlah nama yang menjadi contoh dari kerja sama kedua negara yang melahirkan individu-individu luar biasa. "Saya mempertimbangkan mereka sebagai pemenang dari kemitraan AS dan Indonesia,' ujarnya.
1. Kinari Webb.
Perempuan AS ini pertama kali datang ke Indonesia pada tahun 1993 untuk mempelajari kehidupan Orang Utan di Taman nasional Gunung Palung di Kalimantan. Selain mempelajari tentang keindahan dan ancaman lingkungan alam,Webb juga membantu kesehatan masyarakat di sekitar taman nasional. Tahun 2007, Web dan mitranya di Indonesia, Alam Sehat Lestari di Kalimantan Barat, lembaga yang menyediakan pelayanan kesehatant terjangkau dan sumber keuangan alternatif bagi komunitas lokal dan secara dramatis menurunkan kegiatan pencurian kayu.
2.Sydney Morton dari Palang Merah Amerika.
Morton tiba di Lombok, NTB pada Agustus lalu untuk mendukung Palang Merah Indoensia dalam menanggapi gempa yang terjadi tahun lalu.
Menurut Morton, Palang Merah Amerika dan Palang Merah Indonesia bersama-sama memberikan pelatihan kepada para pelajar dan keluarga menghadapi situasi paling buruk. Pelatihan ini tak hanya bermanfaat bagi pelatihan bencana, namun fokus pada memastikan masyarakat untuk kembali merasakan ada harapan.
3. Masyarakat Dayak menyelamatkan 11 marinir AS dan awak pesawat AS yang ditembak jatuh di Borneo pada November 1944.
Masyarakat tradisional Dayak memberikan tempat tinggal sementara bagi warga AS dan melindungi mereka hingga upaya penyelamtan selesai pada Juni 1945.
Ketika tim Kedutaan AS berkunjung ke lokasi tersebut pada Maret lalu untuk memperingati 75 tahun peristiwa itu, seorang warga Dayak berusia 82 tahun yang ikut menyelamatkan para marinir dan awak pesawat AS itu menuturkan,upaya itu sebagai rasa hormat Dayak terhadap nilai-nilai keadilan, integritas, dan toleransi AS yang memotivasi kemitraan yang tidak biasa ini.
Baca juga: Joe Biden Calon Terkuat Pesaing Donald Trump di Pilpres 2020
4. Nadiem Makarim dan Reynold Wijaya.
Saat Webb terinspirasi oleh studinya di Indonesia, maka banyak warga Indonesia yang terinspirasi dari pengalaman mereka studi di AS. Nadiem Makarim dan Reynold Wijaya, studi di AS dan membawa pulang talenta mereka ke Indonesia untuk mendirikan perusahaan startup Go-Jek dan Modalku, yang nilainya mencapai miliarn dollar.
Menurut Duta Besar Donovan, kedua warga Indonesia ini merepresentasikan pertumbuhan jaringan pengetahuan hi-tech. AS mendorong Indonesia sebagai salah satu pusat teknologi terkemuka di ASEAN.
Perayaan kemerdekaan Amerika Serikat ke 243 tahun atau Fourth of July yang diadakan di rumah dinas Duta Besar negara itu di kawasan Menteng dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Polhukham Wiranto, Sekjen ASEAN Lim Jock Hoi, dan puluhan pejabat asing negara dan mitra AS.