Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Satu Keluarga di Cina Terserang Penyakit Parah

image-gnews
Ke Meinan dan istrinya kesulitan keuangan dalam pengobatan kanker untuk keduanya dan penyakit lupus yang diderita putrinya. Sumber: Shin Min Daily/asiaone.com/Facebook
Ke Meinan dan istrinya kesulitan keuangan dalam pengobatan kanker untuk keduanya dan penyakit lupus yang diderita putrinya. Sumber: Shin Min Daily/asiaone.com/Facebook
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ke Meinan, 42 tahun, warga di Jiangxi, Cina, didiagnosa terkena kanker perut pada 2015. Berselang sebulan kemudian, istrinya Wang Huaying, 46 tahun, didiagnosa kanker payudara oleh dokter.

Ujian yang dijalani Ke semakin berat ketika putrinya yang berusia 16 tahun didiagnosa terserang penyakita lupus. Kondisi ini membuat Ke saat ini tak mampu membiayai pengobatan dia dan keluarganya.

Baca juga:Memilih Olahraga yang Tepat untuk Penyintas Kanker

Dikutip dari asiaone.com, Kamis, 4 Juli 2019, Ke meyakinkan istrinya kalau dia harus mengambil keputusan, namun langkah yang diambilnya itu mengejutkan. Diam-diam, dia mengorbankan biaya pengobatannya sehingga dana berobat yang ada bisa dialokasikan sepenuhnya pada penyembuhan istri dan putrinya.

Kisah Ke yang berkorban untuk keluarganya ini tercium stasiun televisi dan radio lokal, Nanchang. Saat mengetahui kebenaran ini, istri Ke dan putrinya pun terkejut dan mengkritiknya karena membuat keputusan yang membahayakan kesehatannya.

"Saya harus membesarkan putri saya sampai dia dewasa. Di keluarga ini ada 3 pasien dan kami mulai kehabisan uang," kata Ke dalam sebuah wawancara media.

Baca juga:20 Persen Pasien Kanker Berisiko Besar Hadapi Kondisi Disabilitas

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dokter mengatakan pada Ke, dengan kondisi penyakit kanker perut yang dideritanya saat ini, dia memiliki usia hidup 10 tahun lagi. Sedangkan istrinya kemungkinan bisa hidup lebih lama darinya.

Ke dan istrinya memiliki penghasilan per bulan 2 ribu yuan atau sekitar Rp 4 juta dari pekerjaan mereka sebagai kuli bangunan dan buruh pabrik. Sedangkan biaya untuk perawatan putri mereka yang terkena penyakit lupus sebesar 10 ribu yuan per hari arau Rp 20 juta.

Kondisi ini telah memaksa mereka berutang pada teman dan keluarga serta meminta bantuan jaring pengaman sosial untuk biaya kesehatan yang diperlukan.

Setelah kisah Ke tersebar di media sosial, uang sumbangan untuk keluarga ini mulai mengalir deras. Dalam tempo enam jam, uang sumbangan yang terkumpul sudah 900 ribu yuan atau Rp 1,8 miliar. Keluarga ini pun lalu mengunggah rekaman video ke media sosial untuk mengucapkan terima kasih kepada yang sudah membantu.

"Uang yang terkumpul sudah cukup untuk pengobatan putri saya. Anda bisa berhenti menyumbang sekarang," kata Ke dalam video itu.

Di Cina, khususnya lingkungan keluarga dengan pendapatan rendah seperti Ke dan istrinya, sering menghadapi kendala saat harus membayar biaya pengobatan yang tidak dicakup oleh sistem asuransi kesehatan dasar publik. Penelitian yang dilakukan oleh The Lancet menemukan adanya ketidak seimbangan anggaran pengeluaran pemerintah untuk sektor kesehatan individu dan institusi medis yang menanggung biaya pengobatan kanker.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

18 jam lalu

Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024. Dok. Humas Kementerian Pertahanan.
Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.


Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

22 jam lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat konferensi pers di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

Indonesia dan Cina akan memperkuat kerja sama ekonomi di berbagai bidang, termasuk investasi.


Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

23 jam lalu

Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut isu Palestina sebagai akar masalah dari ketidakstabilan di Timur Tengah.


3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

Presiden Jokowi menyampaikan tiga pesan saat bertemu Menlu Cina Wang Yi di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini.


Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Kepresidenan Jakarta usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

Jokowi menyoroti bidang perdagangan Indonesia-Cina terus meningkat sebesar 127 miliar USD.


Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo pada Kamis pagi, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, di Istana Kepresidenan Jakarta.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

1 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

2 hari lalu

Legoland Malaysia, salah satu destinasi wisata favorit di Malaysia. Dok.  tiket.com
Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

Malaysia menyiapkan meja bantuan yang dikelola oleh petugas berbahasa Mandarin untuk membantu wisatawan Cina.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

2 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

2 hari lalu

Ratusan kendaraan terjebak kemacetan saat menuju pintu keluar Tol Brebes Timur (Brexit) di Brebes, Jawa Tengah, 22 Juni 2017. Kemacetan tersebut terjadi akibat penutupan ruas jalan tol fungsional Brebes-Batang pada malam hari dan seluruh kendaraan diarahkan ke Brexit. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

Kemacetan saat mudik Lebaran tahun ini tidak separah tragedi Brexit 2016 yang Menewaskan 18 Orang atau macet parah di Beijing dan Pakistan.