TEMPO.CO, Jakarta - Lima mahasiswa di sebuah universitas swasta di distrik Dakshina Kannada, India, pada Rabu, 3 Juli 2019, ditahan oleh kepolisian setempat atas dugaan perkosaan. Tindak kejahatan itu dilakukan pada seorang remaja perempuan, teman satu kampus, pada Maret 2019.
Dikutip dari ndtv.com, Kamis, 4 Juli 2019, tindak perkosaan yang dilakukan lima mahasiswa itu terkuak pada pekan ini setelah tindak perkosaan yang juga mereka rekam, tersebar luas di media sosial dan aplikasi pesan singkat. Kelima mahasiswa itu semua berusia 19 tahun.
Kelima mahasiswa tersebut dituntut telah melakukan perkosaan beramai-ramai. Korban perkosaan seorang remaja perempuan 18 tahun, anggota komunitas Dalit, yang kuliah ditempat yang sama dengan para pelaku. Korban mengaku kenal satu pelaku perkosaan.
Baca juga:Ungkap Perkosaan, Kenapa Rizky Amelia Minta Identitasnya Dibuka?
ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Baca juga:Jadi Korban Perkosaan Ayah, Perempuan Ini Punya 2500 Kepribadian
Kejadian perkosaan terjadi pada pekan pertama Maret 2019. Remaja perempuan itu diseret ke dalam hutan oleh empat pelaku dan memperkosanya di sana. Total lima mahasiswa yang melakukan perkosaan itu, merekam tindakan bejat mereka dan mengancam korban kalau rekaman video itu akan disebar ke media sosial jika korban mengadukan kejadian yang dialaminya pada siapapun.
Diantara cuplikan rekaman video itu memperlihatkan tiga pelaku melakukan kekerasan pada korban, sedang pelaku lainnya merekan kejadian itu. Rekaman video itu sekarang viral hingga polisi turun tangan. Kelima mahasiswa yang melakukan perkosaan itu diduga kuat telah menyebarkan sendiri rekaman video tersebut.
Kepala Polisi Dakshina Kannada, India, B M Laxmi Prasad, memperingatkan publik agar jangan menyebarkan rekaman video itu ke media sosial. Sebab siapapun yang menyebarkan akan diproses hukum. Kelima mahasiswa yang melakukan perkosaan itu sekarang juga sudah dipecat dari Universitas.