TEMPO.CO, Jakarta - Alek Sigley, 29 tahun, mahasiswa asal Australia yang diduga hilang di Korea Utara, ternyata masih hidup. Sigley ditemukan di Cina dalam kondisi sehat dan selamat.
NK News mewartkan, Sigley saat ini berada di Cina dan akan bersiap terbang ke Tokyo, Jepang. Tidak dijelaskan bagaimana Sigley bisa berada di Cina.
Sigley merupakan mahasiswa S2 jurusan sastra Korea di Universitas Kim Il Sung, Pyongyang. Dia diduga ditahan di sebuah penjara di Korea Utara pada akhir pekan lalu.
Baca juga:Grace Jo, Mahasiswi Korea Utara yang Lari ke AS
Alek Sigley, 29 tahun, mahasiswa S2 asal Australia yang diduga hilang di Korea Utara. Sumber: AlekSigley/media/Twitter
Baca juga:Tutup Kampus, Korea Utara Kirim Mahasiswa ke Pabrik
Keluarga Sigley di Australia mengatakan mereka tidak bisa menghubungi Sigley, yang kuliah di kota Pyongyang dalam beberapa tahun terakhir. Selain kuliah, Sigley juga diketahui membuka usaha biro perjalanan bernama Tongil Tours.
Dikutip dari mirror.co.uk, Kamis, 4 Juli 2019, pembebasan Sigley diduga dilakukan setelah pemerintah Swedia mengirimkan utusan khusus ke Korea Utara. Sejumlah pihak sangat yakin pengiriman utusan tersebut terkait hilangnya Sigley. Australia tidak punya hubungan diplomasi dengan Korea Utara.
"Alex belum terkonfirmasi di tahan di Korea Utara. Namun kondisi Alex yang tak bisa dihubungi oleh teman-temannya dan keluarganya sejak Selasa pagi waktu Australia (25/6), sungguh tidak biasa," demikian pernyataan keluarga Sigley.
Keluarga Sigley menjelaskan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia telah mencari informasi untuk mengetahui keberadaan Sigley dan bagaimana kondisinya. Sigley lahir di Australia, namun dia sekolah dan melakukan perjalanan ke sejumlah negara di kawasan Asia.