Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Erdogan Sebut Ada Suap untuk Tutup Kasus Khashoggi

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu Presiden RI Joko Widodo di sela KTT G20, di Osaka, Jepang, 28-29 Juni 2019.[Biro Pers dan Media Presiden RI]
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu Presiden RI Joko Widodo di sela KTT G20, di Osaka, Jepang, 28-29 Juni 2019.[Biro Pers dan Media Presiden RI]
Iklan

TEMPO.COAnkara – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan sejumlah orang berusaha menyuap uang berjumlah besar untuk menutup berita pembunuhan kolumnis Washington Post asal Arab Saudi yaitu Jamal Khashoggi.

Baca juga: Kasus Jamal Khashoggi, PBB Minta Mohammed bin Salman Diselidiki

 

“Erdogan juga meminta agar Putra Mahkota Pangeran Mohammed Bin Salman harus mengungkap para pembunuh kolumnis Washington Post ini,” begitu dilansir Reuters mengutip siara stasiun televisi NTV pada Senin, 1 Juli 2019.

Erdogan mengatakan sejumlah informasi terkait pembunuhan Khashoggi masih belum terungkap.

Baca juga: PBB Desak MBS Diselidiki atas Pembunuhan Jamal Khashoggi

 

Erdogan, yang berbicara di sela-sela pertemuan puncak G-20, mengatakan tim beranggotakan 15 orang dan tiba di Istanbul sebelum pembunuhan terjadi adalah orang-orang yang bertanggung jawab atas kejahatan itu.

“Tidak perlu mencari pelakunya ke tempat lain,” kata Erdogan sambil meminta agar para pembunuh, yang dikirim Direktorat Intelijen Umum Arab Saudi, diadili di Turki sebagai tempat kejadian perkara.

Mohammed Bin Salman dan sejumlah pembantu utamanya diduga mengetahui dan terlibat dalam perencanaan pembunuhan , yang terjadi pada 2 Oktober 2019. Khashoggi dibunuh karena dianggap kritis terhadap kebijakan MBS, panggilan putera mahkota.

Video: Kepala HAM PBB: Kasus Jamal Khashoggi Kejahatan Kurang Ajar

 
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Khashoggi, misalnya, disebut mengetahui rencana MBS untuk mengembangkan teknologi nuklir untuk mengimbangi Iran. MBS berusaha memintanya untuk kembali ke Saudi namun ditolak.

Selama ini, pemerintah Arab Saudi membantah mengetahui rencana pembunuhan ini. Pemerintah menyalahkan kasus ini kepada tim intelijen Saudi, yang menginterogasi Khashoggi secara berlebihan sehingga mengakibatkan kematian.

Wartawan asal Arab Saudi, Jamal Khashoggi, menjadi salah satu wartawan yang dimasukkan ke dalam daftar “Person of the Year”atau “Tokoh Tahun Ini” oleh Majalah Time pada 11 Desember 2018. Jamal Khashoggi, yang dikenal sebagai pengecam Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman, dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada tanggal 2 Oktober lalu. Courtesy Time Magazine/Handout via REUTERS

Pemerintah Arab Saudi lalu mencopot Deputi Direktorat Intelijen Umum, Mayor Jenderal Ahmed Al-Assiri, dan menjadikannya tersangka dalam kasus ini. Ada sepuluh orang lainnya yang juga menjadi tersangka.

Baca juga: Detik-detik Pembunuhan Jamal Khashoggi Menurut Investigasi PBB

 

Namun, salah satu penasehat putra mahkota yaitu Saudi Al Qahtani, yang diduga kuat terlibat langsung mengarahkan pembunuhan itu belum ditangkap atau dijadikan tersangka.

Temuan tim investigasi PBB pimpinan Agnes Callamard, seperti dilansir Reuters, menemukan adanya indikasi kuat keterlibatan negara dalam proses pembunuhan ini.

Callamard mendesak PBB membentuk tim investigasi kriminal untuk mengungkap kasus Khashoggi ini dan mengadili para pelaku pembunuhan itu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

2 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

4 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara dalam rapat umum solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Istanbul, Turki 28 Oktober 2023. REUTERS/Dilara Senkaya
Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

7 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

16 hari lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.


Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

21 hari lalu

Presiden Donald Trump menyambut kedatangan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. Lawatan Mohammed bin Salman diperkirakan akan berbicara soal ancaman Iran, termasuk pengaruh dan pengembangan program nuklir Negeri Mullah itu. (AP Photo/Evan Vucci)
Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.


Kenapa Erdogan Kalah Telak Di Pemilu Turki?

22 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berpose bersama para pendukungnya saat ia meninggalkan tempat pemungutan suara selama pemilihan lokal di Istanbul, Turki 31 Maret 2024. Murat Kulu/PPO/Handout via REUTERS
Kenapa Erdogan Kalah Telak Di Pemilu Turki?

Para analis menilai penyebab Erdogan dan partainya bisa kalah karena faktor tekanan ekonomi.


Kalahkan Erdogan, Ini Profil Walikota Istanbul Ekrem Imamoglu yang Bekas Pedagang Bakso

23 hari lalu

Ekrem Imamoglu dan Recep Tayyip Erdogan.[sozcu.com.tr]
Kalahkan Erdogan, Ini Profil Walikota Istanbul Ekrem Imamoglu yang Bekas Pedagang Bakso

Walikota Istanbul Ekrem Imamoglu disebut sebagai pesaing kuat Erdogan di masa depan. Siapa dia?


Erdogan Kalah, 5 Hal tentang Pemilu Turki

23 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan Kalah, 5 Hal tentang Pemilu Turki

Recep Tayyip Erdogan dan partainya pada Ahad, 31 Maret 2024, ketar-ketir dalam pemilu yang menegaskan kembali oposisi sebagai kekuatan politik


Kelompok Pemantau Eopa: Pemilu Turki Belum Sepenuhnya Kondusif bagi Demokrasi

23 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berpose bersama para pendukungnya saat ia meninggalkan tempat pemungutan suara selama pemilihan lokal di Istanbul, Turki 31 Maret 2024. Murat Kulu/PPO/Handout via REUTERS
Kelompok Pemantau Eopa: Pemilu Turki Belum Sepenuhnya Kondusif bagi Demokrasi

Kelompok pemantau pemilu dari Dewan Eropa mengatakan lingkungan pemilu Turki masih terpolarisasi dan belum sepenuhnya kondusif bagi demokrasi.


Top 3 Dunia: Keluarga Sandera Israel hingga Pertemuan Prabowo-Xi Jinping Tak Lazim

23 hari lalu

Pengunjuk rasa anti-pemerintah melancarkan demonstrasi berkepanjangan yang menyerukan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengundurkan diri. REUTERS
Top 3 Dunia: Keluarga Sandera Israel hingga Pertemuan Prabowo-Xi Jinping Tak Lazim

Berita Top 3 Dunia pada Senin 1 April 2024 diawali demo puluhan ribu warga Israel, termasuk keluarga sandera Israel di Gaza