Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setelah Haiti, Oxfam Didera Skandal Seks di Kamp Pengungsi Afrika

image-gnews
Ilustrasi Oxfam. wikipedia.org
Ilustrasi Oxfam. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Skandal seks menodai kerja lembaga amal internasional, Oxfam setelah muncul laporan menyebutkan staf Oxfam meminta berhubungan seks dengan sejumlah remaja perempuan yang tinggal di kamp pengungsi di Afrika sebagai imbalan telah membayar uang sekolah mereka.

Mengutip laporan The Sun, 29 Juni 2019, Oxfam sedang menyelidiki praktek tak beradab itu di kamp pengungsi di Ethiopia dan Zambia.

Baca juga: Skandal Seks Oxfam, Presiden Haiti: Harga Diri Kami Terinjak

Tak hanya remaja putri yang disasar, laporan ini juga menyebutkan para istri pengungsi di kamp di Ethiopia dan Zambia.

Hal ini berdasarkan pengakuan para suami yang tinggal di kamp. Mereka mengeluh karena kehilangan pekerjaan setelah istri mereka menolak berhubungan seks dengan bos mereka. Bos merujuk pada staf Oxfam.

Laporan ini juga menyebutkan temuan lain bahwa sejumlah staf Oxfam juga melakukan tukar guling sembako dan pasokan kebutuhan pengungsi dengan kenikmatan seksual saat mereka bekerja dengan para pengungsi yang rentan.

Baca juga: Terungkap, Direktur Oxfam Bayar Pekerja Seks Pakai Dana Publik

Laporan ini mengejutkan Oxfam dan lembaga bantuan kemanusiaan internasional lainnya karena terjadi 16 bulan setelah muncul laporan staf Oxfam melakukan pelecehan seksual kepada para korban bencana alam di Haiti tahun 2011.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pelecehan yang dialami wanita-wanita di kamp-kamp mengejutkan dan tidak dapat diterima ini merupakan penghinaan terhadap nilai-nilai yang dipegang oleh Oxfam maupun sektor yang lebih luas," ujar juru bicara Oxfam menanggapi pelecehan seksual staf Oxfam di kamp-kamp pengungsi di Afrika.

Oxfam menyatakan akan membantu siapa saja yang melakukan pengaduan resmi tentang pelecehan seksual oleh staf Oxfam dan akan menuntut pertanggungjawaban mereka.

Baca juga: Skandal Seks Oxfam Terungkap, Dua Pimpinan Mundur

Laporan tentang pelecehan seksual staf Oxfam di kamp pengungsi di Afrika telah disampaikan juga ke badan PBB urusan pengungsian, UNHCR dan sejumlah lembaga amal lainnya.

Ironisnya, laporan pelecehan seksual staf Oxfam di kamp-kamp di Afrika bersamaan harinya pada Juni ini dengan laporan Komisi Amal yang memberikan kesimpulan tentang skandal Oxfam di Haiti.

Kamp-kamp di Ethiopia dan Zambia di mana Oxfam memberikan bantuan kemanusiaan, dihuni puluhan ribu pengungsi korban konflik di negara mereka di Sudan dan Kongo.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ibu Kota Haiti Diserang Geng Bersenjata Jelang Transisi Pemerintahan

3 hari lalu

Petugas polisi mengambil bagian dalam konfrontasi dengan geng di dekat Istana Nasional, di Port-au-Prince, Haiti 21 Maret 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Ibu Kota Haiti Diserang Geng Bersenjata Jelang Transisi Pemerintahan

Geng-geng bersenjata melancarkan serangan baru di beberapa bagian ibu kota Haiti, Port-au-Prince, menjelang pelantikan pemerintahan baru


Serangan Militer Israel di Tepi Barat Tewaskan Lima Warga Palestina

5 hari lalu

Kendaraan militer melaju di jalan selama serangan Israel di Tulkarm, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 18 Februari 2024. REUTERS/Raneen Sawafta
Serangan Militer Israel di Tepi Barat Tewaskan Lima Warga Palestina

Setidaknya lima warga Palestina, termasuk seorang remaja, tewas dalam serangan militer Israel di kota Tulkarem, Tepi Barat yang diduduki.


Serangan Iran Tak Kendurkan Israel Tetap Gempur Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza Palestina

5 hari lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara, 3 Januari 2024. Lebih dari 22.000 orang meninggal dalam aksi genosida Israel di Palestina sejak Oktober 2023. REUTERS/Emad Gabon
Serangan Iran Tak Kendurkan Israel Tetap Gempur Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza Palestina

Israel terus luncurkan serangan ke wilayah Jabalia, Gaza meski dikejutkan serangan Iran pekan lalu.


Oxfam: Penjualan Senjata ke Israel dapat Membuat Inggris Terlibat dalam Kejahatan Perang

11 hari lalu

Para Armourer RAF (Teknisi Senjata) mempersiapkan pesawat tempur Typhoon FGR4 Angkatan Udara Kerajaan Inggris untuk Serangan Udara terhadap sasaran militer Houthi di Yaman, dalam gambar selebaran tak bertanggal ini. UK MOD/Handout via REUTERS
Oxfam: Penjualan Senjata ke Israel dapat Membuat Inggris Terlibat dalam Kejahatan Perang

Badan amal Oxfam mengkritik keputusan pemerintah Inggris yang menolak menunda penjualan senjata ke Israel.


Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

20 hari lalu

Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan gratis saat penduduk Gaza menghadapi krisis kelaparan, selama bulan suci Ramadhan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara 19 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

Lebih dari 300 ribu orang diyakini terperangkap di utara Gaza, tak bisa melarikan diri. Mereka dipaksa hidup dengan rata-rata 245 kalori per hari


YouTuber Amerika Diculik di Haiti Saat Ingin Wawancarai Pentolan Geng 'Barbekyu'

26 hari lalu

Warga membawa barang-barang saat meninggalkan rumah akibat kekerasan geng, di bagian Pernier di Port-au-Prince, Haiti 30 Januari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
YouTuber Amerika Diculik di Haiti Saat Ingin Wawancarai Pentolan Geng 'Barbekyu'

Seorang Youtuber asal Amerika Serikat ditangkap saat hendak mewawancarai pentolan geng Haiti.


PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

34 hari lalu

Orang-orang berjalan melewati mobil yang rusak di lingkungan Carrefour Feuilles, yang sepi karena kekerasan geng, di Port-au-Prince, Haiti 19 Maret 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

PBB melaporkan bahwa 5,5 juta dari total 11,4 juta orang yang tinggal di Haiti membutuhkan bantuan kemanusiaan. 3 juta di antaranya adalah anak-anak


Pemimpin Geng Haiti Tewas Saat Pembentukan Dewan Transisi Hampir Selesai

34 hari lalu

Kartu remi berlumuran darah tergeletak di lantai di samping mayat dua pria yang ditembak mati di tengah meningkatnya kekerasan geng, di Port-au-Prince, Haiti 18 Maret 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Pemimpin Geng Haiti Tewas Saat Pembentukan Dewan Transisi Hampir Selesai

Ernst Julme, yang dikenal sebagai Ti Greg, adalah rekan pemimpin geng kuat Haiti Jimmy "Barbecue" Cherizier.


Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

37 hari lalu

Demonstran mengambil bagian dalam protes menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Haiti Ariel Henry, di Port-au-Prince, Haiti, 6 Februari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.


Oxfam Tuduh Israel 'Sengaja' Blokir Bantuan ke Gaza yang Dilanda Kelaparan

37 hari lalu

Seorang anak Palestina antre untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Oxfam Tuduh Israel 'Sengaja' Blokir Bantuan ke Gaza yang Dilanda Kelaparan

Truk-truk bantuan harus menunggu rata-rata 20 hari untuk mengakses Gaza yang selangkah lagi masuk pada tahap kelaparan