TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat senior Wapres AS Mike Pence membeberkan skenario terbaik jika perundingan perang dagang Donald Trump dan Xi Jinping di KTT G20 berlangsung mulus.
"Negosiasi ulang akan menjadi skenario kasus terbaik," kata kepala staf Mike Pence, Marc Short, kepada wartawan di Gedung Putih, dikutip dari Reuters, 29 Juni 2019.
Trump dan Xi akan bertemu di Osaka, Jepang, di mana mereka berada di antara para pemimpin dunia yang menghadiri KTT G20.
Baca juga: Jokowi Temui Xi Jinping Bahas Perang Dagang Cina-AS di KTT G20
Pembicaraan perdagangan telah terhenti antara kedua negara dan Trump mengancam tarif impor Cina sebesar US$ 325 miliar (Rp 4.293 triliun) kecuali Beijing membuat konsesi.
Pence menunda pidato tentang catatan hak asasi manusia Cina dan masalah keamanan nasional yang telah dijadwalkan 24 Juni untuk menghindari pertentangan dengan otoritas Cina sebelum pertemuan Donald Trump dan Xi Jinping.
Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump di sela KTT G20, di Jepang, 28-29 Juni 2019.[REUTERS]
Sebelumnya Trump sedang bersiap untuk meluncurkan tarif 25 persen untuk hampir semua impor Cina yang tersisa, daftar barang konsumen sebagian besar bernilai US$ 300 miliar (Rp 4.238 triliun) termasuk ponsel, komputer laptop, pakaian, alas kaki dan perlengkapan bayi.
Jika kedua pemimpin sepakat untuk memulai kembali perundingan, penundaan tarif dianggap sebagai kemungkinan, meskipun Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa ia tidak membuat janji seperti itu sebelumnya.
Baca juga: Donald Trump dan Xi Jinping Memulai Negosiasi Perang Dagang
Tidak ada pembicaraan yang terjadi sejak negosiasi gagal pada awal Mei. Sejak itu, Trump telah menaikkan tarif pada daftar barang-barang Cina sebelumnya yang bernilai US$ 200 miliar (Rp 2.835 triliun) menjadi 25 persen dari 10 persen. Jika Donald Trump dan Xi Jinping setuju untuk memulai kembali perundingan perang dagang di KTT G20, tidak jelas apakah mereka akan melanjutkan pembicaraan.