TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rodrigo Duterte mengancam akan memenjarakan oposisi yang berniat memakzulkannya lantaran insiden kapal Cina menenggelamkan kapal nelayan Filipina di perairan Zona Ekonomi Eksklusif, ZEE, awal Juni lalu.
"Saya? Akan dimakzulkan? Saya akan penjarakan mereka semua.Coba lakukan dan saya akan melakukannya. Dasar bajingan," kata Duterte melampiaskan amarahnya pada Kamis larut malam, sebagaimana dikutip dari Reuters, 28 Juni 2019.
Baca juga: Pakar HAM PBB Minta Investigasi Terhadap Duterte
Duterte marah di tengah sorotan media dan tuduhan dia berpihak pada Cina dalam peristiwa kapal Cina menenggelamkan kapal nelayan Filipina di perairan ZEE pada 9 Juni lalu.
"Saya menantang anda untuk melakukannya. Anda sungguh ingin memaksa tangan saya untuk itu? Oke. Dasar bajingan, lakukan itu," ujar Duterte.
Duterte seirama dengan pernyataan Beijing bahwa kapal nelayan Filipina tenggelam karena kecelakaan. Dia juga mengabaikan mengenai kehadiran kapal nelayan Cina di perairan ZEE Filipina.
Baca juga: Rodrigo Duterte Mengaku Takut Karma dan Percaya Tuhan
Sebuah laporan yang dibuat ASEAN Parliementarians for Human Rights mengatakan, pernyataan Duterte merupakan ancaman dan retorika agresif dan tuduhan yang disengaja terhadap oposisi sebagai upaya sengaja untuk memberangus kritik dan melemahkan upaya cek dan keseimbangan.
Menanggapi amarah Duterte, juru bicara kepresidenan, Salvador Panelo mengatakan, Duterte kecewa berat orang-orang tidak mampu melihat dirinya punya hati untuk negara ini.
Baca juga: Duterte Minta Pasukan Bersiap Hadapi Cina Terkait Pulau Thitu
"Dia tidak dapat memahami kenapa orang-orang membenci kebijakannya," kata Paelo.
Komisioner Tinggi PBB, Michelle Bachelet mengatakan resiko kekerasan sangat nyata bagi warga Filipina yang berbicara terbuka mengingat ancaman terbuka disampaikan dari pejabat negara, presiden Duterte.