TEMPO.CO, Dubai – Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Baca juga: Amerika Lancarkan Serangan Siber Terhadap Mata-mata Iran
Trump mengatakan konlik militer dengan Iran bisa berlangsung sebentar.
“Kehancuran total = genosida = kejahatan perang,” kata Zarif lewat akun Twitter seperti dilansir Reuters pada Kamis, 27 Juni 2019.
Zarif menambahkan,”Perang singkat dengan Iran adalah sebuah ilusi.”
Presiden Trump mengatakan tidak berencana mengirim pasukan tentara atau sepatu boot ke lapangan jika terjadi aksi militer dengan Iran.
Baca juga: Qatar dan Sejumlah Negara Lobi Amerika dan Iran agar Tenang
“Saya hanya mengatakan jika sesuatu terjadi, itu tidak akan berlangsung terlalu lama,” kata Trump dalam wawancara dengan media Fox Business seperti dikutip Reuters.
Dia mengatakan Iran akan mengalami kehancuran total jika berani menyerang kepentingan AS di kawasan Timur Tengah.
Hubungan AS dan Iran menegang pasca penembakan jatuh drone Global Hawk atau Elang Global oleh militer Iran pada pekan lalu.
Baca juga: Presiden Iran Kembali Tolak Dialog dengan Amerika Serikat
Trump sempat memerintahkan serangan udara untuk membalas serangan Iran ini namun membatalkannya sepuluh menit menjelang pelaksanaan.
Sebelumnya, Trump memutuskan menarik AS keluar dari Perjanjian Nuklir 2015, yang diteken oleh pemerintahan Presiden Barack Obama. Perjanjian ini masih didukung sejumlah negara besar seperti Prancis, Inggris, Jerman, Cina dan Rusia.
Secara terpisah, pejabat Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, mengatakan telah meminta sekutu NATO untuk ikut membantu menjaga kawasan pelayaran di Selat Hormuz.
Baca juga: Video Detik-detik Rudal Iran Tembak Drone Mata-mata Amerika
Ini karena ada ancaman dari Iran akan memblokir jalur laut ini jika Teheran dihalangi mengekspor minyak mentah ke negara lain.
Pada saat yang sama, Esper juga meminta bantuan negara Eropa untuk membantu mengurangi ketegangan militer dengan Iran dan mengalihkannya menjadi komunikasi diplomasi.
Esper datang ke markas besar NATO di Brussels pada Kamis, 27 Juni 2019 dan bertemu dengan sejumlah pemimpin negara sekutu. Pertemuan berlangsung tertutup.