TEMPO.CO, New York - Pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB, Agnes Callamard, mengatakan lembaga internasional itu bisa membentuk tim investigasi kriminal untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan kolumnis Arab Saudi, Jamal Khashoggi.
Baca juga: Rekaman Percakapan Detik-detik Pembunuhan Jamal Khashoggi
Callamard mengatakan ini seusai menyampaikan laporan resmi investigasi awal yang fokus pada aspek Hak Asasi Manusia terkait kasus pembunuhan Khashoggi.
“Pimpinan PBB seharusnya bisa membentuk investigasi kriminal sebagai tindak lanjut tanpa perlu menunggu pemicu dari lembaga PBB lain atau negara anggota,” kata Callamard seperti dilansir Aljazeera pada Rabu, 26 Juni 2019.
Baca juga: Kasus Jamal Khashoggi Terbongkar, Arab Saudi Rombak Intelijen
Callamard menegaskan,”Hanya ada sedikit keraguan di benak saya bahwa pembunuhan itu telah direncanakan. Itu telah direncanakan.”
Callamard mendapatkan rekaman audio peristiwa pembunuhan itu dan upaya untuk menghapus jejak. Temuan ini menunjukkan petugas intelijen dari Arab Saudi berusaha menghilangkan bukti secara menyeluruh dan membersihkan lokasi tempat kejadian perkara secara forensik.
Baca juga: Tiga Dugaan Kesalahan Jamal Khashoggi di Mata Arab Saudi
Juru bicara dari Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan ini bisa dilakukan jika PBB mendapat mandat dari lembaga antar-pemerintah.
Seperti diberitakan Anadolu, jurnalis terkenal Saudi Khashoggi tewas dibunuh di dalam kantor Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Saat itu dia sedang mengurus dokumen terkait rencana pernikahannya dengan kekasihnya seorang gadis Turki.
Khashoggi adalah seorang pengritik kebijakan pemerintah Saudi. Dia juga dianggap vokal terhadap rencana Saudi membangun reaktor nuklir.
Baca juga: Jokowi Minta Arab Saudi Serius Usut Kematian Jamal Khashoggi
Tim pembunuh Khashoggi merupakan tim intelijen Arab Saudi, yang tiba di Istanbul menggunakan dua pesawat jet sewa. Mereka meninggalkan Istanbul pada malam hari seusai melakukan pembunuhan siang harinya.