Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

image-gnews
Seorang pengunjuk rasa memegang poster selama protes menentang aksi main hakim sendiri sampai mati terhadap seorang pria Muslim Tabrez Ansari oleh gerombolan Hindu, di Kolkata, India, 26 Juni 2019. [REUTERS / Rupak De Chowdhuri]
Seorang pengunjuk rasa memegang poster selama protes menentang aksi main hakim sendiri sampai mati terhadap seorang pria Muslim Tabrez Ansari oleh gerombolan Hindu, di Kolkata, India, 26 Juni 2019. [REUTERS / Rupak De Chowdhuri]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Protes kekerasan atas nama agama digelar di beberapa kota di India pada hari Rabu, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu karena dituduh mencuri.

Protes pembunuhan di negara bagian timur Jharkhand mendorong Perdana Menteri Narendra Modi mendesak majelis tinggi menyerukan hukuman sekeras mungkin. Modi menyatakan kesedihannya atas peristiwa amuk massa berujung maut.

Baca juga: Keluarga Muslim India Pindah Agama Demi Peroleh Keadilan

Video tentang aksi main hakim sendiri beredar di media sosial dan ditayangkan oleh televisi lokal. Video viral menunjukkan seorang pria bernama Tabrez Ansara, 24 tahun, diikat di tiang dan memohon belas kasihan ketika beberapa orang memukulinya dengan tongkat dan memaksanya untuk bersumpah setia kepada dewa-dewa Hindu, ungkap laporan Reuters, 27 Juni 2019.

Ansari ditangkap oleh gerombolan penduduk desa yang mencurigai dia seorang pencuri di daerah Seraikela-Kharsawan Jharkhand pada 18 Juni, kata Avinash Kumar, seorang wakil kepala polisi di daerah itu.

Baca juga: Kabur Bersama Pacar, Gadis Muslim di India Diikat dan Dicambuk

Sebelas warga desa telah ditangkap dan tim investigasi khusus dibentuk untuk menyelidiki masalah ini, kata Kumar.

Kumar mengatakan, setelah kejadian penduduk desa memanggil polisi dan mengajukan kasus terhadap Ansari, dan polisi membawanya ke rumah sakit.

Tetapi Ansari meninggal karena luka-lukanya saat dalam tahanan empat hari kemudian. Dua petugas polisi dari daerah itu telah diskors, kata polisi kepada media setempat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Puluhan orang berkumpul di ibu kota India, New Delhi, sambil membawa tuntutan yang menyerukan keadilan bagi pembunuhan Ansari.

Di Gujarat barat dan negara bagian Benggala Barat timur, ratusan orang turun ke jalan dengan membawa poster bertuliskan, "Jangan lagi melakukan kekerasan atas nama agama."

Protes direncanakan di sekitar 50 kota dan belum diketahui berapa banyak lagi yang akan digelar.

Baca juga: Muslim Assam Takut Diusir dari India, Insiden Rohingya Kedua?

Kejahatan kebencian terhadap minoritas telah melonjak di India sejak Modi dan partai nasionalis Hindu-nya Bharatiya Janata Party (BJP) berkuasa pada tahun 2014. Puluhan pria Muslim telah diserang atau dikeroyok oleh gerombolan Hindu garis keras sejak itu, banyak yang dicurigai menyembelih sapi, yang merupakan dianggap suci dalam agama Hindu.

Dua hari setelah pembunuhan Ansari, seorang guru sekolah agama Muslim di kota Kolkata, Benggala Barat menuduh dia diusir dari kereta yang sedang melaju karena dia menolak untuk mengucapkan bakti kepada dewa-dewa Hindu seperti yang diminta oleh beberapa pria Hindu di kereta.

Baca juga: Dituduh Bunuh Sapi, Muslim India Ini Tewas Dipukuli Massa

Banyak kritikan di media sosial yang mengecam pemerintah yang dipimpin BJP di negara bagian Jharkhand, di mana kelompok masyarakat sipil India telah mencatat setidaknya 13 aksi pengeroyokan terhadap minoritas atau kekerasan atas nama agama, terutama terhadap Muslim dalam tiga tahun terakhir.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Moto3 India: Rider Baru Pertamina Raih Pole, Mario Aji Start di Belakang

9 jam lalu

Mario Aji di sesi FP2 Moto3 San Marino, Jumat, 10 September 2023. (Honda Team Asia)
Moto3 India: Rider Baru Pertamina Raih Pole, Mario Aji Start di Belakang

Pembalap muda Indonesia Mario Aji baru saja menyelesaikan sesi kualifikasi Moto3 India pada Sabtu, 23 September 2023


Selain Indonesia yang Bakal Punya IKN, Ini 5 Negara yang Pernah Pindah Ibu Kota

15 jam lalu

Orang-orang berfoto di dekat Makam Humayun, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO, di tengah kabut asap tebal di New Delhi, India, 4 November 2020.Lapisan kabut asap menyelimuti langit ibu kota India, New Delhi, pada 4 November saat kualitas udara menyentuh level
Selain Indonesia yang Bakal Punya IKN, Ini 5 Negara yang Pernah Pindah Ibu Kota

Selain IKN yang tengah dibangun Indonesia, beberapa negara telah melakukannya, dan hasilnya bervariasi, ada yang sukses, namun juga ada yang gagal.


Heboh, Anggota Parlemen Muslim India Disebut Teroris dan Germo saat Sidang

17 jam lalu

Anggota parlemen India dari Partai Bharatiya Janata, Ramesh Bidhuri. indiatoday.in
Heboh, Anggota Parlemen Muslim India Disebut Teroris dan Germo saat Sidang

Anggota parlemen India dari BJP, Ramesh Bidhuri, melontarkan pernyataan Islamofobia dan mengancam terhadap Kunwar Danish Ali selama debat.


Top 3 Dunia: Kanada Ajak India, Erdogan Tak Nyaman Bendera LGBT, Rupert Murdoch Mundur

19 jam lalu

Rupert Murdoch berpose untuk foto bersama putranya Lachlan dan James di London, Inggris 5 Maret 2016. REUTERS/Peter Nicholls/File Photo
Top 3 Dunia: Kanada Ajak India, Erdogan Tak Nyaman Bendera LGBT, Rupert Murdoch Mundur

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 22 September 2023 diawali oleh kabar Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau meminta India untuk bekerja sama


Polisi Bantah Anggota Pemuda Pancasila Tewas Dalam Bentrok Susulan Ormas di Bekasi

1 hari lalu

Sebagian dari puluhan anggota ormas yang ditangkap usai bentrokan di Mustikajaya, Bekasi, Rabu malam, 20 September 2023. Tempo/Adi Warrsono
Polisi Bantah Anggota Pemuda Pancasila Tewas Dalam Bentrok Susulan Ormas di Bekasi

Sebelum tewas dikeroyok, anggota Pemuda Pancasila yang sedang naik motor itu jatuh di Jalan Raya Setu, yang merupakan posko ormas Gibas.


Seteru Visa dengan Cina, India Batalkan Kunjungan Menpora ke Asian Games

1 hari lalu

Suasana Hangzhou Olympic Sports Center Stadium, tempat pembukaan Asian Games 2023 Hangzhou, diwarnai petunjukan cahaya, 21 September.  REUTERS/Tingshu Wang
Seteru Visa dengan Cina, India Batalkan Kunjungan Menpora ke Asian Games

India pada Jumat 22 September 2023 membatalkan kunjungan menteri olahraganya (menpora) ke Asian Games di Hangzhou, Cina.


Kasus Bentrokan Ormas di Bekasi, Begini Peran 3 Tersangka Pengeroyok Anggota Pemuda Pancasila

1 hari lalu

Sebagian dari puluhan anggota ormas yang ditangkap usai bentrokan di Mustikajaya, Bekasi, Rabu malam, 20 September 2023. Tempo/Adi Warrsono
Kasus Bentrokan Ormas di Bekasi, Begini Peran 3 Tersangka Pengeroyok Anggota Pemuda Pancasila

Polisi menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus bentrokan antar-ormas di Bekasi pada lusa lalu. Begini peran para tersangka.


Polisi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Bentrokan Ormas di Bekasi, Anggota Gibas

1 hari lalu

Sebagian dari puluhan anggota ormas yang ditangkap usai bentrokan di Mustikajaya, Bekasi, Rabu malam, 20 September 2023. Tempo/Adi Warrsono
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Bentrokan Ormas di Bekasi, Anggota Gibas

Ketiga tersangka kasus bentrokan ormas di Bekasi itu dikenakan pasal pengeroyokan dengan ancaman hukuman penjara 12 tahun.


India Sahkan RUU Quota untuk Perempuan di Parlemen

1 hari lalu

Zarifa Ghafari merupakan wali kota perempuan pertama di Afganistan. Lulusan sarjana ekonomi di India yang sempat menjadi wirausaha itu pernah memiliki sebuah stasiun radio populer yang ditujukan untuk wanita di Wardak, Afganistan. Facebook/zarifa.ghafari
India Sahkan RUU Quota untuk Perempuan di Parlemen

Majelis tinggi India mensahkan RUU quota untuk perempuan di parlemen, yang selanjutnya, RUU menunggu ratifikasi dari majelis negara bagian.


Trudeau Ajak India Terlibat Penyelidikan Kematian Pemimpin Separatis Sikh di Kanada

1 hari lalu

Perdana Menteri India Narendra Modi mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau saat kesempatan berfoto menjelang pertemuan mereka di Hyderabad House di New Delhi, India, 23 Februari 2018. REUTERS/Adnan Abidi/File Photo
Trudeau Ajak India Terlibat Penyelidikan Kematian Pemimpin Separatis Sikh di Kanada

Trudeau meminta India bekerja sama dalam penyelidikan pembunuhan pemimpin separatis Sikh di Kanada, namun ia tidak akan mengumumkan bukti