TEMPO.CO, Jakarta - Meksiko mengerahkan sekitar 15.000 pasukan keamanan imigrasi ke wilayah perbatasan Amerika Serikat - Meksiko untuk menghambat arus imigran ke negara itu.
"Di bagian utara Meksiko, kami telah mengerahkan hampir 15.000 pasukan yang terdiri atas elemen Garda Nasional dan unit-unit militer", ujar Menteri Pertahanan Meksiko Luis Sandoval.
Meksiko sebelumnya telah mengerahkan 2.000 pasukannya ke wilayah perbatasannya dengan Belize dan selatan Guatemala. Meksiko sendiri telah meminta bantuan PBB dan Amerika Serikat untuk membantu negara itu menyelesaikan masalah ini.
Baca juga: Atasi Gelombang Imigran, Presiden Trump Siapkan Perintah Khusus
Sejumlah pengunjuk rasa membentangkan bendera Meksiko saat menggelar aski protes atas tembok perbatasan antara Meksiko dengan AS yang dibuat oleh Presiden Donald Trump di Kota Meksiko City, 12 Februari 2017. Pembangunan tembok Meskio-AS dengan maksud untuk menolah imigran Meksiko masuk ke AS. REUTERS
Pengerahan ribuan pasukan oleh Meksiko ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menekan pemerintah Meksiko untuk ikut menekan arus imigrasi ke utara. Banyak imigran memulai perjalanannya ke Amerika Serikat dengan melintasi Meksiko.
Presiden Trump sebelumnya mengancam akan memberlakukan tarif impor lima persen untuk produk-produk masuk dari Meksiko apabila arus migran tidak dibendung oleh negara itu. Tarif tersebut bahkan dapat naik hingga 25 persen.
"Migrasi adalah tanggung jawab administratif, bukan kejahatan", tambah Sandoval.
Baca juga: Maskapai di Meksiko Berikan Penerbangan 1 Dolar ke Imigran Ilegal
Menurutnya, Meksiko total telah mengerahkan 14 ribu pasukan keamanan imigrasi ke wilayah utara negara itu, jumlah itu ditambah lagi dengan pasukan Garda Nasional dan militer menjadi 15 ribu unit. Pengerahan pasukan ini adalah bagian dari dukungan Meksiko untuk perdamaian di wilayah perbatasannya dengan Amerika Serikat.
RISANDA ADHI PRATAMA | CNN | REUTERS