TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Keamanan PBB meminta dialog Iran-Amerika Serikat untuk mengakhiri ketegangan di Timur Tengah.
DK PBB mengecam serangan terhadap kapal tanker di Selat Hormuz, karena bisa mengancam pasokan energi dunia dan mengganggu perdamaian internasional.
Baca juga: Trump Kenakan Sanksi kepada Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei
Setelah pertemuan dua jam, DK PBB tidak sepakat Iran bertanggungjawab tetapi menjelaskan bahwa semua pihak harus mundur dari konfrontasi militer yang sangat ditakuti, menurut laporan Channel News Asia, 25 Juni 2019.
Sikap DK PBB diumumkan hanya beberapa jam setelah Trump memberikan sanksi baru terhadap Iran, dengan menargetkan pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan delapan komandan Iran.
Baca juga: Pejabat AS Akui Donald Trump Ragu untuk Perang dengan Iran
Ketika dewan bertemu di balik pintu tertutup atas permintaan Washington, duta besar Iran untuk PBB mengatakan bahwa kondisinya tidak matang untuk dialog dengan Amerika Serikat.
"Anda tidak dapat memulai dialog dengan seseorang yang mengancam Anda, yang mengintimidasi Anda," kata Duta Besar Majid Takht Ravanchi.
Presiden AS Donald Trump menunjukkan perintah eksekutif yang menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran di Kantor Oval Gedung Putih di Washington, AS, 24 Juni 2019. [REUTERS / Carlos Barria]
Dewan mengatakan semua pihak yang berkepentingan dan semua negara di kawasan itu harus menahan diri secara maksimal dan mengambil tindakan serta tindakan untuk mengurangi eskalasi dan ketegangan.
"Anggota dewan mendesak agar perbedaan harus diatasi secara damai dan melalui dialog," kata pernyataan yang didukung oleh Rusia dan Amerika Serikat.
Baca juga: Trump Setuju Bantu Iran Jadi Negara Kaya, Syaratnya?
Inggris, Prancis dan Jerman secara terpisah menyerukan de-eskalasi dan dialog, dengan rasa hormat penuh terhadap aturan internasional.
Duta Besar Iran mengatakan kepada wartawan bahwa Amerika Serikat harus menghentikan perang ekonominya melawan rakyat Iran dan memperbarui tawaran untuk mengadakan pembicaraan regional mengenai keamanan, di bawah naungan PBB.
Ketegangan melonjak setelah Iran pekan lalu menembak jatuh pesawat drone pengintai AS yang diklaim Iran memasuki wilayah udaranya.
Baca juga: Amerika Lancarkan Serangan Siber Terhadap Mata-mata Iran
Selama pertemuan itu, Amerika Serikat menyajikan bukti yang katanya menunjukkan bahwa Iran berada di belakang serangan baru-baru ini terhadap kapal tanker minyak di Teluk Oman, dengan menggunakan penyelam yang menempatkan ranjau di lambung kapal. Iran membantah bertanggung jawab atas serangan kapal tanker.
Dewan Keamanan PBB dijadwalkan akan membahas kesepakatan nuklir Iran pada Rabu, di mana Eropa terus berjuang mempertahankan perjanjian tersebut, meski AS mundur dari pakta.