TEMPO.CO, Brussel – NATO berencana menjadikan luar angkasa sebagai wilayah pertahanan pada 2019.
Baca juga: Korps Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat, Seperti Apa?
Empat diplomat Eropa mengatakan langkah ini dilakukan menyusul keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membentuk Angkatan Luar Angkasa sebagai cabang militer baru.
Keputusan NATO ini akan diambil pada 3 – 4 Desember 2019 pada pertemuan puncak di London, Inggris. Pertemuan ini juga bakal dihadiri Trump.
Konferensi Tingkat Tinggi NATO ini akan mengakui secara formal pertempuran bisa dilakukan tidak hanya di darat, laut dan udara tapi juga luar angkasa.
Baca juga: Putin Minta Pasukan Luar Angkasa Dikembangkan
“Ada kesepakatan bahwa kami akan mengakui luar angkasa sebagai wilayah perang dan pertemuan puncak di London merupakan tempat yang terbaik untuk mengumumkannya secara resmi,” kata seorang pejabat diplomat senior NATO seperti dilansir Reuters pada Jumat, 21 Juni 2019.
Diplomat mengatakan NATO membantah aliansi ini akan membangun pertahanan di luar angkasa. Namun, pernyataan luar angkasa adalah wilayah perang akan memulai debat apakah NATO akan akhirnya menggunakan senjata luar angkasa, yang dapat mematikan rudal musuh dan pertahanan udara serta menghancurkan satelit militer dan sipil musuh.
Baca juga: Trump dan Pentagon Siapkan Angkatan Luar Angkasa, Seperti Apa?
Keputusan mengumumkan luar angkasa sebagai wilayah baru pertahanan bakal meyakinkan Trump bahwa NATO masih merupakan organisasi yang relevan untuk menghadang kebangkitan militer Cina, yang merupakan rival kekuatan militer dan ekonomi.
Saat ini, negara-negara anggota NATO memiliki 65 persen satelit di luar angkasa. Namun, Cina telah mengumumkan bakal membangun jaringan satelit komersil yang dapat memberikan layanan internet cepat untuk pesawat, pelacakan rudal, hingga membantu pasukan angkatan darat.
“Cina juga mengembangkan senjata yang dapat digunakan di orbit dan menjadi negara pertama yang mendaratkan wahana di sisi gelap Bulan,” begitu dilansir Reuters.
Baca juga: Angkatan Luar Angkasa AS Bakal Dilengkapi Senjata Laser Super
Rusia, yang awalnya sempat menjadi mitra strategis NATO, sekarang dianggap sebagai salah satu kekuatan ancaman. Negara ini merupakan satu dari segelintir negara maju yang dapat meluncurkan satelit ke orbit luar angkasa.
“Anda bisa menguasai luar angkasa secara eksklusif untuk peperangan. Namun, siapapun yang menguasai luar angkasa juga mengontrol apa yang terjadi di darat, di laut dan udara,” Jamie Shea, bekas pejabat NATO yang menjadi analis di lembaga pemikir Friens of Europe di Brussel. “Jika Anda tidak menguasai luar angkasa, Anda juga tidak bisa mengontrol wilayah lainnya (seperti darat, laut dan udara),” lanjut Shea.