Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahathir Desak Penindasan Atas Etnis Rohingya Dihentikan

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Puluhan pengungsi Rohingya yang terdampar di Pulau Rawi, Thailand, 11 Juni 2019. Perahu yang ditumpangi puluhan pengungsi Rohingya ini terdampar di Pulau Rawi setelah mengalami masalah mesin. REUTERS
Puluhan pengungsi Rohingya yang terdampar di Pulau Rawi, Thailand, 11 Juni 2019. Perahu yang ditumpangi puluhan pengungsi Rohingya ini terdampar di Pulau Rawi setelah mengalami masalah mesin. REUTERS
Iklan

TEMPO.COBangkok – Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, bertekad akan membantu pengungsi etnis minoritas Muslim Rohingya, yang ingin menyelamatkan diri ke Malaysia.

Baca juga: PBB Akui Ada Kegagalan Sistemik Saat Tangani Etnis Rohingya

 

Mahathir juga mendesak seluruh pemimpin ASEAN agar membatu warga etnis Rohingya dari penindasan setelah terusir dari negara bagian Rakhine, Myanmar.

Pada 2018, Mahathir mengecam pemimpin sipil Myanmar, Aung San Suu Kyi, saat pertemuan ASEAN di Singapura karena membela serangan militer terhadap warga etnis minoritas Rohingya.

Kecaman langsung Mahathir ini berbeda dari sikap datar para pemimpin ASEAN menanggapi kondisi domestik negara anggotanya selama ini.

“Mereka adalah pengungsi. Apa yang bisa kita lakukan untuk mereka akan kita lakukan,” kata Mahathir, 93 tahun, kepada media di sela-sela forum bisnis ASEAN di Bangkok, Thailand, seperti dilansir Channel News Asia pada Jumat, 21 Juni 2019.

Baca juga: Bela Rohingya OKI Gugat Myanmar di Pengadilan Internasional

Krisis kemanusiaan terjadi di negara bagian Rakhine, Myanmar, pad Agustus 2017 saat militer Myanmar menyerang warga sipil etnis minoritas Rohingya dan membakar desa mereka.

Militer Myanmar beralasan mencari kelompok separatis Rohingya yang menyerang kantor polisi beberapa waktu sebelumnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, seperti dilansir Reuters, temuan tim investigasi HAM dari PBB menemukan adanya pelanggaran HAM sistematis yang dilakukan militer Myanmar dan milisi Budha garis keras, yang menyiksa, membunuh dan mengusir warga etnis minoritas Rohingya dari desa-desa mereka.

Baca juga: Kisah Kejamnya Tentara Myanmar Membantai Etnis Rohingya

Ini membuat mayoritas warga melarikan diri ke perbatasan Bangladesh. Sebagian menaiki perahu menuju Thailand, Malaysia dan Indonesia.

Mahathir berjanji bakal membantu pengungsi Rohingya yang datang ke Malaysia.

“Kami berharap bisa melakukan sesuatu untuk menghentikan penindasan terhadap etnis Rohingya,” kata Mahathir.

Upaya mengembalikan warga Rohingya ke desa-desa di Rakhine tertunda. Ini karena mereka mengkhawatirkan keselamatan mereka jika kembali.

Ada rencana ASEAN untuk melakukan repatriasi etnis Rohingya dalam dua tahun. Namun, Mahathir mengatakan,”Jika bisa dilakukan dalam dua tahun, kami akan melakukannya.” Namun, dia mengaku kurang yakin kondisi di lapangan memungkinkan ini dilakukan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

8 jam lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

1 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

6 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

6 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.


Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

9 hari lalu

Pengungsi etnis Rohingya membawa bantuan paket Lebaran dari Human Appeal Australia di tempat penampungan bekas kantor Imigrasi di Desa Blang Mee, Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Selasa, 9 April 2024. Paket Lebaran yang berisi bahan pokok makanan harian itu diberikan kepada 252 jiwa pengungsi etnis Rohingya untuk menyambut Idul Fitri 1445 H di Aceh. ANTARA FOTO/Rahmad
Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya


Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

12 hari lalu

Julie Bishop. Reuters
Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.


Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

14 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting


5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

15 hari lalu

Judha Nugraha, Direktur perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri. antaranews.com
5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

Kementerian Luar Negeri sedang bekerja sama dengan KBRI Yangon dan KBRI Bangkok menangani kasus lima WNI terjerat online scam.


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

21 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

22 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.