Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakistan Buat 1.000 Pengadilan untuk Kekerasan Terhadap Perempuan

image-gnews
Demonstran memegang spanduk dan meneriakkan slogan-slogan selama aksi memperingati Hari Perempuan Internasional di Islamabad, Pakistan, 8 Maret 2018.[FAAH MAHMOOD / REUTERS]
Demonstran memegang spanduk dan meneriakkan slogan-slogan selama aksi memperingati Hari Perempuan Internasional di Islamabad, Pakistan, 8 Maret 2018.[FAAH MAHMOOD / REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pakistan akan membentuk 1.000 lebih pengadilan yang akan secara khusus menangani kekerasan terhadap perempuan.

Ketua Hakim Pakistan Asif Saeed Khosa merinci rencana pengadilan khusus di setiap distrik di Pakistan untuk menangani secara khusus kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan di negara tersebut, menurut laporan CNN, 21 Juni 2019.

Hakim mengatakan bahwa pengadilan baru ini akan memiliki "atmosfer berbeda" di mana para korban dapat berbicara "tanpa rasa takut," mengutip laporan kantor berita Reuters.

"1.016 pengadilan untuk kekerasan berbasis gender akan didirikan di seluruh Pakistan. Setiap distrik akan memiliki satu pengadilan khusus," kata Asif Saeed Khosa.

Baca juga: Perempuan Swiss Tuntut Kesetaraan Upah, Hapus Diskriminasi Gender

Sejumlah kasus besar dalam beberapa tahun terakhir telah menarik perhatian pada kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan di Pakistan, yang mendorong para aktivis dan politisi untuk segera bertindak.

Human Rights Watch (HRW) mengungkap dalam World Report 2019 bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan, termasuk pemerkosaan, yang disebut pembunuhan demi kehormatan, serangan asam, kekerasan dalam rumah tangga, dan pernikahan paksa, tetap menjadi masalah serius di Pakistan.

Organisasi Hak Asasi Manusia Independen Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan melaporkan setidaknya 845 insiden kekerasan seksual terhadap perempuan pada 2018, meskipun kelompok pemantau memperingatkan bahwa banyak kasus tidak dilaporkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aktivis masyarakat sipil Pakistan membawa poster dan meneriakkan slogan-slogan selama aksi untuk hak-hak perempuan pada Hari Perempuan Internasional di Islamabad, 8 Maret 2019.[REUTERS]

Pada Mei, HRW mengeluarkan peringatan atas peran polisi dalam kasus-kasus kekerasan seksual, dengan petugas melakukan pelanggaran sendiri dan melecehkan dan mengintimidasi para pelapor.

Dalam laporan 2018 oleh World Economic Forum, Pakistan peringkat 148 dari 149 negara tentang perbedaan gender.

Baca juga: 6 Negara ini Dapat Nilai Sempurna untuk Hak Perempuan, Indonesia?

Perlakuan ketidaksetaraan gender tidak hanya dilakukan oleh warga tetapi juga polisi dan peradilan, kata HRW. Ini menjadi alasan utama mengapa banyak korban enggan bersaksi atau melapor.

Reuters melaporkan, pengadilan baru akan beroperasi di gedung pengadilan yang ada, tetapi kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga akan disidangkan secara terpisah sehingga para korban dapat bersaksi secara rahasia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

1 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu


Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender

6 hari lalu

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Komisaris Besar Jansen Avitus Panjaitan (tengah) didampingi oleh Kepala Kepolisian Resor Denpasar Komisaris Besar Wisnu Prabowo (kanan) dan Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel Inf. Agung Udayana menunjukkan foto
Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender

Perempuan Mahardhika mengatakan, polisi seharusnya melindungi perempuan seperti Anandira, korban perselingkuhan suami yang berani bersuara.


10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

7 hari lalu

Polisi berjalan melewati orang-orang yang mengantri untuk memberikan suara mereka di luar tempat pemungutan suara saat pemilihan umum, di Peshawar, Pakistan, 8 Februari 2024. REUTERS/Fayaz Aziz
10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

8 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

10 hari lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

Warga Israel yang diidentifikasi sebagai Shalom Avitan terancam hukuman mati karena perdagangan senjata api ilegal.


Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

17 hari lalu

Annalena Baerbock bersama Armin Laschet  (kanan) dan Olaf Scholz (kiri)  berfoto sebelum debat televisi calon kanselir Jerman di Berlin,  12 September 2021. (Michael Kappeler/Pool via REUTERS)
Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.


Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

19 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.


Hakim Tolak Eksepsi Syahrul Yasin Limpo Cs, Sidang Lanjutan Digelar Pekan Depan

26 hari lalu

Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi Syahrul Yasin Limpo (tengah) berjalan meninggalkan ruangan usai mengikuti sidang pembacaan eksepsi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024.  ANTARA/Rivan Awal Lingga
Hakim Tolak Eksepsi Syahrul Yasin Limpo Cs, Sidang Lanjutan Digelar Pekan Depan

Majelis hakim Pengadilan Tipikor menolak eksepsi Syahrul Yasin Limpo sehingga sidang pembuktian dilanjutkan.


Jung Joon Young Bebas Penjara 5 Tahun, Berikut Kilas Balik Kasus yang Menyeretnya

33 hari lalu

Jung Joon Young. Soompi.com
Jung Joon Young Bebas Penjara 5 Tahun, Berikut Kilas Balik Kasus yang Menyeretnya

Penyanyi K-Pop Jung Joon Young yang dihukum 5 tahun penjara telah bebas. Apa kasus yang menjeratnya?


Rafael Alun Tetap Dihukum 14 Tahun, Berikut Kilas Balik Persidangan Kasusnya

37 hari lalu

Ekspresi terdakwa kasus gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) Rafael Alun Trisambodo menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 11 Desember 2023. Rafael Alun dituntut dengan hukuman 14 tahun penjara. TEMPO/Imam Sukamto
Rafael Alun Tetap Dihukum 14 Tahun, Berikut Kilas Balik Persidangan Kasusnya

Hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tetap menghukum bekas pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Rafael Alun 14 tahun penjara