Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Isu Perang Dagang Bakal Warnai KTT ASEAN Akhir Pekan Ini

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Presiden Joko Widodo atau Jokowi, menghadiri KTT ke-6 ASEAN-AS di Suntec Convention Centre, Singapura, Kamis, 15 November 2018. Foto: Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo atau Jokowi, menghadiri KTT ke-6 ASEAN-AS di Suntec Convention Centre, Singapura, Kamis, 15 November 2018. Foto: Biro Pers Setpres
Iklan

TEMPO.COBangkok – Para pemimpin Asia akan membahas dampak dari perang tarif antara Amerika dan Cina pada pertemuan puncak KTT ASEAN di Bangkok akhir pekan ini.

Baca juga: Gala Dinner KTT ASEAN Sajikan Hidangan Lokal Singapura, Apa saja?

 

Pada saat yang sama, pemerintah Cina berupaya menggolkan kesepakatan dagang dengan negara-negara ASEAN, yang mencakup 40 persen total perdagangan global tidak termasuk Amerika Serikat.

Sengketa Laut Cina Selatan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia warga etnis minoritas Rohingya oleh Myanmar juga bakal menjadi agenda pembahasan dalam pertemuan puncak para pemimpin ASEAN ini.

Baca juga: KTT ASEAN Mulai Digelar, Apa Saja yang Dibahas?

 

Pertemuan di Bangkok berlangsung pada Sabtu hingga Ahad pada akhir pekan ini.

“Salah satu penerima manfaat tebesar (dari perang tarif) adalah ASEAN,” kata Drew Thompson, seorang peneliti di Lee Kuan Yew School of Public Policy di Singapura seperti dilansir Channel News Asia pada Kamis, 20 Juni 2019.

Thompson mengatakan ASEAN menjadi basis untuk aktivitas manufaktur berbiaya rendah sehingga bisa mendapat keuntungan dari sengketa dagang AS dan Cina ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Jokowi Hadiri Pembukaan KTT Asean di Singapura

Perang dagang AS dan Cina, yang merupakan dua ekonomi terbesar dunia, mendorong sejumlah perusahaan manufaktur besar untuk keluar dari Cina dan memproduksi barangnya di negara ASEAN.

Presiden Amerika, Donald Trump, telah mengenakan kenaikan tarif senilai US$200 miliar atau sekitar Rp2.900 triliun impor produk dari Cina dengan kisaran 15 – 25 persen. Produk itu berupa kaos kaki dan sepatu hingga mesin cuci dan furnitur. Ini membuat Beijing ikut menaikkan tarif impor untuk produk senilai sekitar US$60 miliar atau sekitar Rp850 triliun dari Amerika.

Beberapa perusahaan seperti Brooks Running Company dan pembuat mesin cuci Haier mulai bermigrasi dari Cina ke Vietnam, Thailand, dan Indonesia, yang tidak terkena kenaikan tarif impor oleh AS.

Dengan dampak industri yang terasa ini, Cina berupaya meningkatkan upayanya meneken perjanjian dagang besar dengan negara-negara di Asia Tenggara.

Pakta perdagangan ini bernama Regional Comprehensive Economic Partnership termasuk dalam 10 negara ASEAN termasuk India, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Pakta ini menghubungkan setengah dari populasi dunia. Ini juga membuat Cina bisa merancang arsitektur perdagangan Asia Pasifik dan menyuarakannya dalam KTT ASEAN.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

7 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

7 jam lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

1 hari lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

1 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

1 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

1 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.


Kronologi Kereta Cepat Jakarta-Bandung: dari Digagas SBY hingga KAI Terbebani Utang Rp6,9 T

2 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kronologi Kereta Cepat Jakarta-Bandung: dari Digagas SBY hingga KAI Terbebani Utang Rp6,9 T

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menyisakan pekerjaan rumah bagi PT Kereta Api Indonesia berupa utang Rp6,9 triliun ke Bank Pembangunan Cina (CDB)