TEMPO.CO, Jakarta - Kunjungan kenegaraan Presiden Cina Xi Jinping ke Korea Utara (Korut) pada Kamis dan Jumat, 21 Juni 2019, menjadi perhatian publik internasional dan dikomentari banyak analis politik. Kunjungan itu bagi Xi adalah yang pertama kali dan kunjungan seorang presiden Cina setelah 14 tahun dari kunjungan terakhir.
Korea Utara sekarang ini menjadi negara yang terisolasi karena nekat menjalankan program senjata nuklir. Selain Presiden Xi, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un juga diketahui pernah melakukan pembicaraan dengan tiga pemimpin berpengaruh di dunia berikut ini.
Baca juga:5 Fakta Kedekatan Korea Utara dan Cina
1. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in
Presiden Moon Jae-in melakukan kunjungan kenegaraan ke Korea Utara pada September 2018. Kim Jong Un memeluk Presiden Moon saat dia tiba di ibu kota Pyongyang. Secara tekni, Korea Utara dan Korea Selatan masih terlibat perang dingin.
Dalam kunjunganya, Moon membawa misi mencari penyelesaian diplomasi nuklir yang mandek, mengurangi kebuntuan militer dan mempromosikan perdamaian di Semenanjung Korea yang dikhawatirkan akan terjadi perang.
Baca juga:Trump dan Xi Jinping Sepakat Bertemu di Jepang
2. Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Setelah saling gertak, Presiden Trump dan Kim Jong Un sepakat untuk melakukan pertemuan pertama di Singapura pada 12 Juni 2018. Pertemuan itu yang hanya berlangsung selama satu hari itu membahas keinginan Amerika Serikat agar Korea Utara menghentikan program senjata nuklirnya. Sedangkan Kim Jong Un meminta agar sanksi ekonomi yang dikenakan pada negaranya dilonggarkan.
Peremuan keduanya berlanjut pada pertemuan kedua di kota Hanoi, Vietnam pada Februari 2019. Sayang, pertemuan ini tak membuahkan hasil, dimana Amerika Serikat berkeras sanksi ekonomi baru akan dilonggarkan jika Korea Utara sudah menghancurkan seluruh fasilitas pembuat senjata nuklirnya.
3. Presiden Rusia Vladimir Putin
Dikutip dari edition.cnn.com, Presiden Putin dan Kim Jong Un melakukan pertemuan pada April 2019 di kota Vladivostok, Rusia. Putin mengaku puas dengan hasil pembicaraannya dengan Kim Jong Un yang ditujukan untuk menjembatani antara Korea Utara dan Amerika Serikat setelah keduanya gagal mencapai kata sepakat dalam pertemuan di Hanoi.
"Kita tak bisa menyelesaikan masalah tanpa bicara. Tidak ada rahasia, posisi Rusia terbuka dan tidak ada konspirasi," kata Presiden Putin.
Menurut Putin, Kim Jong Un telah meminta Rusia menjelaskan pada Amerika Serikat posisi Korea Utara terkait masalah yang terjadi di Semenanjung Korea. Pyongyang saat ini dijatuhi sanksi ketat dari dunia internasional karena melakukan uji coba senjata nuklir yang dikhawatirkan bisa mengganggu perdamaian di kawasan.