TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson mengukuhkan posisinya sebagai kandidat favorit perdana menteri Inggris menggantikan Theresa May. Pada Rabu, 19 Juni 2019, Johnson mendapatkan dukungan paling besar setelah dilakukan pemungutan suara putaran pertama dari total tiga putaran di kalangan anggota Partai Konservatif.
Dikutip dari reuters.com Kamis, 20 Juni 2019, Johnson mendapatkan total 143 suara dukungan dari total 313 suara yang masuk. Diurutan kedua adalah Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt dengan raihan 54 suara dan Menteri Lingkungan Hidup Michael Gove yang harus puas dengan 51 suara.
Menteri Dalam Negeri Inggris Sajid Javid yang juga maju dalam pemilihan perdana menteri Inggris hanya mendapat 38 suara. Sedangkan Rory Stewart Menteri Pengembangan hubungan Internasional Inggris terpaksa tersingkir dari bursa calon perdana menteri Inggris karena hanya mendapat 27 suara.
Baca juga:Boris Johnson Digugat karena Berbohong Selama Kampanye Brexit
Menlu Inggris, Jeremy Hunt. Reuters
Baca juga:Dituduh Selingkuh, Eks Menlu Inggris Boris Johnson Dicerai Istri
Rencananya pemilihan perdana menteri Inggris putaran kedua akan dilakukan pada Kamis, 20 Juni 2019 waktu setempat. Pemilihan putaran kedua ini akan mengerucutkan pada dua nama pilihan untuk maju ke putaran akhir dan dinobatkan sebagai perdana menteri Inggris yang baru. Pengganti Theresa May nanti dijadwalkan akan mulai bertugas akhir Juli 2019.
"Kami mendapatkan momentum," kata salah seorang anggota tim sukses Johnson.
Inggris sudah tiga tahun bergelut dengan proses keluarnya negara itu dari Uni Eropa. Kondisi ini telah membuat parlemen dan partai-partai terbesar di Inggris terbelah karena ada perbedaan pendapat soal bagaimana, kapan dan apakah Brexit benar-benar harus terjadi.