TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Cina Xi Jinping akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Korea Utara pada pekan ini. Kunjungan ini adalah yang pertama kali bagi Xi dan yang pertama kali pula sejak kunjungan Presiden Cina terakhir 14 tahun silam.
Presiden Cina terakhir yang berkunjung ke Korea Utara adalah Hu Jintao pada 2005.
Dikutip dari asiaone.com, Selasa, 18 Juni 2019, Presiden Xi rencananya akan berada di Korea Utara pada Kamis dan Jumat, 21 Juni 2019. Kedatangan Xi itu atas undangan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Baca juga:Pejabat Uni Eropa Berharap Trump dan Xi Jinping Bertemu
Presiden Cina Xi Jinping saat acara makan siang bersama dengan Presiden Donald Trump setelah pertemuan KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, 1 Desember 2018. REUTERS/Kevin Lamarque
Baca juga:Vladimir Putin Beri Es Krim Rusia untuk Ulang Tahun Xi Jinping
Kunjungan kenegaraan ini dilakukan di tengah ketegangan yang sedang menyelimuti Cina dan Amerika Serikat akibat perang dagangan kedua negara. Bukan hanya itu, kunjungan ini persis sepekan sebelum pertemuan tingkat tinggi G20 diselenggarakan di Jepang.
Dalam KTT G20, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dijadwalkan akan menemui Presiden Xi untuk membahas perang dagang yang sedang terjadi antara kedua negara.
Cina dan Korea Utara telah membangun hubungan bilateral dalam beberapa tahun terakhir. Namun hubungan keduanya saat ini diselimuti ketegangan saat Beijing mendukung sanksi PBB yang dijatuhkan kepada Pyongyang terkait aktivitas nuklirnya.
"Kunjungan ini bisa menjadi sinyalemen kalau Cina masih menjadi negara kuat bagi Korea Utara. Anda tidak bisa mengabaikan Cina karena Beijing bisa memainkan sebuah peran kunci. Presiden Xi bisa menggunakan perjalanan ini sebagai nilai tukar dalam perang dagang dengan Amerika Serikat," kata Jingdong Yuan, profesor bidang keamanan Asia-Pacific dan kebijakan luar negeri Cina dari Universitas Sydney.
Cina adalah sekutu utama Korea Utara. Kim Jong Un tercatat sudah empat kali terbang ke Cina dalam setahun terakhir untuk menemui Presiden Xi. Namun Xi baru pada Juni 2019 ini bisa melakukan kunjungan balasan ke Pyongyang.