TEMPO.CO, Jakarta - Iran akan melanggar pembatasan nuklir yang disepakati secara internasional pada cadangan uranium yang diperkaya dalam 10 hari ke depan.
Mendengar pernyataan yang diumumkan pada hari Senin, Jerman mendesak Iran untuk memenuhi semua kewajibannya berdasarkan perjanjian nuklir 2015. Inggris mengatakan jika Iran melanggar batas yang disepakati berdasarkan perjanjian itu maka London akan mempertimbangkan semua opsi untuk merespon, seperti dikutip dari Reuters, 17 Juni 2019.
Baca juga: Iran Mulai Proses 30 Ton Adonan Kuning Uranium
Sekutu dekat AS, Israel, yang merupakan musuh bebuyutan Iran, mendesak negara-negara dunia untuk meningkatkan sanksi secepat jika Iran melebihi batas uranium yang diperkaya.
Ketegangan AS-Iran semakin meningkat menyusul tuduhan pemerintahan Donald Trump bahwa Teheran yang menyerang dua kapal tanker minyak di Teluk Oman pada Kamis lalu, rute pengiriman minyak yang vital. Iran membantah memiliki peran apa pun dalam insiden itu.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Baqeri, pada hari Senin membantah bahwa Teheran berada di balik serangan itu dan mengatakan jika Iran memutuskan untuk memblokir jalur pelayaran strategis Selat Hormuz, maka akan dilakukan secara terang-terangan.
Iran telah membuka kembali fasilitas UF6 di provinsi tengah Isfahan yang ditutup pada 2009 karena kurangnya "kue kuning", bahan baku yang digunakan untuk pengayaan nuklir.[Tehrantimes]
Juru bicara Organisasi Energi Atom Iran Behrouz Kamalvandi mengatakan di TV pemerintah, lembaganya telah meningkatkan empat kali lipat tingkat pengayaan uranium, sehingga dalam 10 hari akan melewati batas 300 kg.
"Cadangan uranium Iran setiap hari meningkat dengan laju yang lebih cepat," kata Behrouz.
Teheran mengatakan pada bulan Mei bahwa mereka akan mengurangi kepatuhan beberapa poin pakta nuklir yang disepakati dengan kekuatan dunia pada tahun 2015, sebagai protes atas keputusan Amerika Serikat untuk secara sepihak menarik keluar dari perjanjian dan menerapkan kembali sanksi tahun lalu.
Baca juga: Tolak Poin Kesepakatan Nuklir, Iran Mau Perkaya Uranium
Kesepakatan itu berusaha untuk menghentikan setiap jalur ke bom nuklir Iran dengan imbalan penghapusan sebagian besar sanksi internasional.
Perjanjian tersebut mengharuskan Iran untuk membatasi kapasitas pengayaan uraniumnya, membatasi stok uranium yang diperkaya rendah pada 300 kg uranium hexafluoride yang diperkaya hingga 3,67 persen atau setara dengan selama 15 tahun.
Serangkaian inspeksi AS yang lebih mengganggu di bawah kesepakatan telah memverifikasi bahwa Iran telah memenuhi komitmennya dalam perjanjian nuklir 2015 dengan membatasi pengayaan uranium.