TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina mengancam akan menghentikan pengiriman material logam tanah jarang bagi negara-negara yang menggunakannya untuk menghambat pertumbuhan Cina.
Menurut laporan surat kabar milik pemerintah Cina Global Times pada Senin, 17 Juni 2019, juru bicara Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Cina (NDRC) Meng Wei menyatakan, bahwa Cina tetap menjunjung tinggi sistem pasar bebas, namun mereka menentang negara-negara yang melawan aturan-aturan pasar bebas dan merusak hubungan perdagangan industri dunia.
Meng juga menyatakan bahwa pembatasan ekspor material logam tanah jarang adalah metode efektif untuk meningkatkan kualitas industri tanah jarang Cina.
Baca juga: Embargo Logam Rare Earth Cina Mengancam Produksi F-35 AS
Meskipun negara yang dimaksud tidak disebutkan secara spesifik, langkah ini dapat dipandang sebagai bagian dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Cina. Pemerintah Cina telah memberikan sinyal pembatasan ekspor material tanah jarang ke AS.
Sebelumnya, Presiden Cina Xi Jinping telah mengunjungi sebuah fasilitas pengolahan tanah jarang di Ganzhou pada 20 mei, sedangkan menurut Global Times, pada 28 Mei seorang juru bicara NDRC menyatakan rakyat Cina tidak akan senang apabila ekspor logam tanah jarang Cina digunakan untuk membatasi pembangunan Cina.
Presiden Cina Xi Jinping saat acara makan siang bersama dengan Presiden Donald Trump setelah pertemuan KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, 1 Desember 2018. REUTERS/Kevin Lamarque
Pernyataan ini dikeluarkan setelah pemerintah AS menetapkan tarif tinggi bagi produk-produk buatan Cina, dan melarang penggunaan produk telekomunikasi Huawei dalam jaringan komunikasi AS.
Material tanah jarang atau rare earth adalah 17 jenis elemen logam yang memiliki konsentrasi rendah di dalam tanah. Logam tanah jarang digunakan untuk berbagai macam produk, mulai dari baterai mobil listrik hingga laser dan mesin jet. Material tanah jarang sendiri tersebar di seluruh dunia, namun sulit untuk diolah dan saat ini Cina adalah produsen material tanah langka terbesar di dunia.
Baca juga: Komponen iPhone hingga Rudal, Berikut 6 Fakta Logam Tanah Jarang
AS sendiri bergantung pada pasokan material tanah jarang dari Cina. Gedung Putih belum memberikan komentar terkait ancaman pembatasan ekspor logam tanah jarang Cina.
Reuters melaporkan, antara tahun 2014 hingga 2017 80 persen logam tanah jarang yang digunakan Amerika Serikat diimpor dari Cina, sementara Cina menguasai 71 persen output olahan logam tanah jarang dunia.
RISANDA ADHI PRATAMA | GLOBAL TIMES | REUTERS