TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Argentina Mauricio Macri mengakui penyebab mati lampu atau listrik padam besar-besaran di negaranya pada Minggu, 16 Juni 2019 sekitar pukul 7 pagi, masih belum diketahui. Kejadian itu disebutnya tak pernah terjadi sebelumnya di Argentina.
Argentina dan dua negara tetangganya, Uruguay dan Paraguay, juga mengalami mati lampu massal sehingga membuat 10 juta orang hidup dalam gelap pada hari Minggu kemarin.
Di Argentina, hampir seluruh wilayah negara itu mengalami pemadaman listrik. Akan tetapi pada Minggu sore hampir 90 persen wilayah Argentina sudah bisa kembali menikmati aliran listrik.
Baca juga: Mati Lampu Saat UNBK di Depok, PLN: Burung Nyangkut di Kabel
Presiden Argentina akan menyelidiki insiden mati lampu massal pada hari minggu kemarin dan menyebutnya sebagai kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sumber: AP/cbsnews.com
Baca juga:PLN Sumut Jelaskan Penyebab Listrik Padam di Medan
Dikutip dari reuters.com, Senin, 17 Juni 2019, Menteri Energi Argentina, Gustavo Lopetegui, mengatakan listrik padam pada hari Minggu kemarin diikuti sebuah kegagalan sistem interkoneksi di Argentina atau disebut SADI. Namun akar penyebab mati lampu masih misteri dan hasil investigasi baru bisa terungkap dalam tempo 10 hari hingga 15 hari.
"Ada sebuah kegagalan sistem, ini biasa terjadi di Argentina dan beberapa negara lain. Sebuah rantai mengalami gangguan sehingga menyebabkan ganggunan yang lebih besar. Kejadian kemarin itu belum pernah terjadi sebelumnya dan akan kami selidiki lebih dalam," kata Lopetegui.
Ibu kota Buenos Aires yang berpenduduk hampir 16 juta jiwa pada hari Minggu, 16 Juni 2019 tak bisa menikmati aliran listrik sehingga membuat kota itu berselimut gelap. Listrik padam telah mengganggu pula transportasi publik, suplai air bersih, sambungan internet serta telepon sepanjang hari itu.
Gambar yang diunggah ke media sosial memperlihatkan lampu lalu lintas mati sehingga membuat kekacauan di sejumlah titik, padahal hari Minggu biasanya suasana sepi.
"Kota Buenos Aires seperti sebuah bencana. Tidak ada lampu lalu lintas, toko-toko tutup, padahal hari itu adalah peringatan hari ayah," kata Liliana Comis, 75 tahun, pensiunan warga Argentina.
Mati lampu pada hari Minggu kemarin terjadi saat Argentina mengalami krisis ekonomi. Hampir sepertiga masyarakat di Negara Tango itu hidup dalam kemiskinan. Krisis ekonomi telah membuat bunga naik, mata uang peso jatuh terhadap dollar Amerika dan unjuk rasa di penjuru negara itu.