TEMPO.CO, Karuizawa-Pemerintah Jepang menyerukan agar negara anggota G20 bekerja sama memerangi sampah plastik yang terus mencemari laut tanpa mengenal batas teritorial negara.
Menteri Lingkungan Hidup Jepang Yoshiaki Harada mengatakan pencemaran laut oleh sampah plastik tak hanya berdampak negatif pada industri perikanan dan sektor pariwisata di seluruh dunia. Sampah plastik juga memicu kekhawatiran tentang dampak potensial terhadap kesehatan manusia.
Baca juga: Menteri Siti Nurbaya: Sampah Plastik Ilegal Akan Direekspor
“Kita perlu mengatasi tantangan global ini melalui kolaborasi semua negara, tak hanya negara maju tetapi juga negara berkembang,” kata Harada ketika membuka Sesi Lingkungan pada pertemuan tingkat menteri negara-negara anggota G20 di Prince Hotel, Karuizawa, Nagano, Jepang, Sabtu siang, 15 Juni 2019.
Delegasi dari negara-negara G20 dan lembaga internasional berkumpul selama dua hari, pada 15-16 Juni 2019, di kawasan resor Karuizawa, sekitar 190 kilometer ke arah Barat Laut dari Tokyo. IIni merupakan pertemuan pertama yang dihadiri menteri bidang energi dan lingkungan dari masing-masing negara G20.
Dalam pertemuan bertema “Energy Transition and Global Environment for Sustainable Development” ini, Indonesia diwakili Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan, serta Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya Bakar.
Akhir-akhir ini, Jepang memang gencar mengkampanyekan penanggulangan sampah laut, terutama dari pencemaran sampah plastik.
Tak hanya di lautan, Jepang juga menghadapi tantangan besar soal sampah plastik di daratan setelah Cina dan sejumlah negara di Asia Tenggara melarang impor sampah plastik asal negeri Matahari Terbit itu.