TEMPO.CO, Jakarta - Militer Iran dilaporkan mendeteksi drone AS dan menembakkan rudal ke drone, beberapa jam sebelum serangan ke dua kapal tanker di Teluk Oman pada Kamis kemarin.
Menurut pejabat AS, seperti dikutip dari CNN, 15 Juni 2019, rudal yang ditembakkan meleset dan jatuh ke air.
Drone Amerika MQ-9 Reaper memantau kapal Iran di dekat kapal tanker sebelum serangan, menurut sumber tanpa menerangkan apakah drone melihat kapal Iran menyerang tanker.
Hingga kini belum ada gambar yang direkam oleh drone AS saat kejadian.
Ini adalah klaim pertama bahwa AS memiliki informasi tentang gerakan Iran sebelum serangan itu.
Namun Iran membantah keras terlibat dalam serangan dua kapal tanker.
Baca juga: Trump Tuding Kapal Garda Revolusi Iran Serang Kapal Tanker
Pejabat yang sama juga mengatakan pada hari-hari sebelum serangan ke kapal tanker, sebuah drone Reaper AS ditembak jatuh di Laut Merah oleh rudal yang diduga milik Iran, yang ditembakkan oleh pemberontak Houthi.
Pentagon terus mengklaim bahwa Iran bertanggung jawab atas serangan terhadap dua kapal tanker minyak di perairan internasional setelah merilis rekaman video yang diyakini menunjukkan sebuah kapal patroli Iran mengeluarkan sebuah ranjau yang tidak meledak dari salah satu lambung kapal.
"Kami memastikan bahwa Jenderal McKenzie dan komando pusat memiliki sumber daya dan dukungan yang mereka butuhkan untuk melakukan misi mereka," kata penjabat Menteri Pertahanan Patrick Shanahan, seraya menambahkan bahwa AS terus berupaya membangun opini internasional bahwa Iran adalah di belakang serangan itu.
Video recorded by U.S aircraft of an IRGC Gashti-class patrol boat removing an unexploded limpet mine from M/T Kokuka Courageous. Courageous suffered an explosion while in #GulfofOman. Her 21 crew members were rescued by #USNavy destroyer #USSBainbridge. https://t.co/YpiEUALHWj pic.twitter.com/rjWKJN0qcf
— U.S. Navy (@USNavy) June 14, 2019
Sementara Donald Trump menegaskan tudingan Pentagon bahwa Iran menyerang kapal tanker.
"Iran melakukannya dan Anda tahu mereka melakukannya karena Anda melihat kapal itu," kata Donald Trump kepada Fox News, dikutip dari Reuters.
Trump merujuk pada sebuah video yang dirilis pada hari Kamis oleh militer AS yang menunjukkan Garda Revolusi Iran berada di balik ledakan yang menghantam kapal tanker Front Altair milik Norwegia, dan Kokuka Courageous milik Jepang di Teluk Oman, di Selat Hormuz.
Baca juga: AS Rilis Video Sebut Garda Revolusi Iran Serang 2 Tanker di Teluk
Iran mengatakan video itu tidak membuktikan apa-apa dan Iran hanya dijadikan kambing hitam.
"Tuduhan ini mengkhawatirkan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi.
Iran sebelumnya telah membantah klaim Amerika Serikat, yang menyebutnya berada di balik serangan kapal tanker, dan menuduh Amerika Serikat dan sekutu regionalnya Arab Saudi dan Uni Emirat Arab sebagai penghasut perang.