TEMPO.CO, Jakarta - Insiden serangan dua kapal tanker di Selat Hormuz pada Kamis kemarin telah memicu kenaikan tarif asuransi kapal untuk pelayaran di Timur Tengah.
Menurut perusahaan asuransi kapal, tercatat ada kenaikan sekitar 10 persen biaya asuransi dan kemungkinan bisa meningkat jika tensi di kawasan tersebut terus meningkat.
Serangan juga memicu kenaikan harga minyak dunia sebesar 4,5 persen, karena khawatir kekurangan cadangan minyak mintah yang dipasok melalui Selat Hormuz.
Baca juga: Trump Tuding Kapal Garda Revolusi Iran Serang Kapal Tanker
Pasca-serangan, beberapa perusahaan kapal tanker telah menunda pemesanan ke kawasan Teluk.
Menurut laporan Reuters, 15 Juni 2019, tarif pengiriman untuk supertanker yang mengangkut minyak dari Teluk Timur Tengah ke Asia sudah mendekati level tertinggi dua bulan terakhir pada Kamis di angka hampir US$ 13.000 (Rp 186 juta) per hari, naik hampir US$ 2.000 (Rp 28,6 juta) dari Rabu sebelumnya.
Kapal Angkatan Laut UEA terlihat di sebelah Al Marzoqah, kapal tanker Arab Saudi, di lepas Pelabuhan Fujairah, UEA 13 Mei 2019. [REUTERS / Satish Kumar]
Setiap kapal memerlukan semua bentuk asuransi, termasuk juga pinjaman darurat yang dikenakan tambahan biaya saat pindah daerah berisiko tinggi. Premi yang terpisah ini dihitung sesuai dengan nilai kapal, atau lambung kapal, untuk periode tujuh hari.
Asuransi kapal mengatakan kapal terbesar berlayar melalui wilayah Teluk biaya tambahan hingga US$ 200.000 (Rp 2,8 miliar) untuk satu perjalanan selama tujuh hari, kira-kira dua kali lipat lebih mahal dari awal pekan ini.
Baca juga: 4 Fakta Terkait Serangan Atas Kapal Tanker di Selat Hormuz
"Fakta di lapangan telah berubah. Jika ada kapal tanker yang tenggelam, Anda akan melihat kenaikan premi perang tahunan," kata seorang penjamin asuransi.
"Ini bukan insiden pertama, dan apa yang kami lihat (dengan tingkat kenaikan) mencerminkan perbedaan yang memburuk di daerah tersebut."
Pada 17 Mei, komite pasar asuransi Joint War Committee di London memperpanjang daftar wilayah berisiko tinggi termasuk Oman, Uni Emirat Arab, dan Teluk setelah serangan kapal tanker Fujairah bulan lalu.