TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan rencana mengirim 1000 lebih tentara ke Polandia untuk mengimbangi Rusia.
Baca juga: Robert Mueller: Trump Bersih dari Tuduhan Berkolusi dengan Rusia
Pada saat yang sama, Trump mengkritik Jerman karena menjadinya dirinya sebagai tawanan akibat terlalu tergantung pada suplai energi gas dari Rusia.
Jumlah tentara AS yang dikirim ke Polandia ini jauh lebih sedikit dibandingkan permintaan pemerintah negara itu yang meminta sebuah pangkalan militer tetap.
“Saya tidak bicara soal permanen atau tidak,” kata Trump seperti dilansir Channel News Asia pada Kamis, 13 Juni 2019.
Baca juga: Media AS Sebut Presiden Rusia Vladimir Trump
Saat ini, ada sekitar 5000 pasukan AS bersama sejumlah negara NATO bertugas secara rotasi di Polandia. Trump mengatakan rencana pengiriman tambahan 1000 pasukan ini saat jumpa pers bersama Presiden Polandia Andrzej Duda.
Menurut Trump, pasukan baru ini akan datang dari Jerman. Dia berharap Polandia bakal membangun fasilitas untuk mengakomodasi mereka.
Jumlah pasukan AS ini berkurang setengah dari jumlah yang sempat diindikasikan Trump sekitar tiga jam sebelumnya saat memulai pembicaraan dengan Duda.
Baca juga: Robert Mueller Serahkan Hasil Investigasi Kolusi Trump - Rusia
Saat ditanya soal jumlah pasukan AS ini, Duda menjawab diplomatis. “Itu tergantung pada AS,” kata dia.
Saat itu, Trump menyahuti ucapan Duda. “Dia ingin melihat ada 250 ribu pasukan,” kata dia.
Selain itu, Polandia juga memesan lebih dari 30 jet tempur F-35. Salah satu pesawat ini melakukan aksi udara di atas Gedung Putih saat Duda berkunjung.
Soal ini, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menyambut baik keputusan Trump. Dia menyebutnya sebagai bentuk komitmen kuat untuk keamanan Eropa dan kekuatan hubungan transatlantik.
Baca juga: Trump Minta Rusia Tarik Pasukan dari Venezuela atau ...
Menurut LA Times, Trump menyebut jumlah pasukan ini sebagai terbatas. Polandia akan membangun perumahan dan fasilitas militer untuk menampung mereka.
Menurut LA Times, penambahan pasukan AS dan pembangunan sistem pertahanan rudal oleh NATO di Polandia bakal memicu respon dari Rusia. Poland bergabung dengan NATO pada 1999.