TEMPO.CO, Jakarta - Seorang eksekutif Huawei dicap sebagai orang tak bermoral dalam sidang komite parlemen Inggris pada Senin, ketika para anggota parlemen berulang kali membandingkan Huawei dengan para kolaborator Nazi Jerman.
Petugas keamanan dunia maya dan privasi global Huawei, John Suffolk, diminta berkali-kali oleh anggota Komite Sains dan Teknologi jika Huawei bekerja dengan rezim penindas.
Huawei berkeinginan untuk membantu membangun jaringan 5G super cepat di Inggris dan menghadapi peningkatan pengawasan oleh pemerintah dan badan keamanan Inggris.
Baca juga: Perusahaan Dunia Mulai Larang Staf Berinteraksi dengan Huawei
Amerika Serikat telah berusaha keras agar perusahaan itu dilarang dari proyek-proyek infrastruktur penting di Eropa, mengklaim Huawei berisiko mengancam keamanan nasional.
"Perusahaan itu sangat terkait tidak hanya dengan Cina tetapi dengan Partai Komunis Cina," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bulan lalu.
Dikutip dari CNN, 11 Juni 2019, dalam persidangan hari Senin, Suffolk ditanyai secara khusus tentang penggunaan teknologi Huawei di pusat-pusat penahanan Cina di wilayah barat Xinjiang, di mana AS mengklaim hingga 2 juta Muslim Uighur kemungkinan ditahan.
"Anda telah menunjukkan kesediaan untuk bekerja dengan pemerintah Cina di sebuah provinsi di mana terdapat dugaan pelanggaran HAM berat, yang menunjukkan hubungan kerja yang erat dengan pemerintah Cina," kata ketua Komite Sains dan Teknologi, anggota parlemen Norman Lamb.
"Haruskah itu membuat kami khawatir dalam hal pekerjaan Anda di sini?" kata Norman.
Pendiri Huawei Technologies, Ren Zhengfei (kanan) dan Presiden Cina, Xi Jinping, (kiri). Reuters
Suffolk mengatakan dia tidak akan menerima karakterisasi itu, menambahkan perusahaan mengutuk pelanggaran hak asasi manusia di negara mana pun.
Dia mengatakan itu tergantung pada pemerintah untuk menetapkan undang-undang di negara tempat Huawei beroperasi, dan mengulangi pernyataan operasional Huawei tidak terikat negara.
Anggota parlemen dari Partai Konservatif Julian Lewis menyebut pejabat eksekutif Huawei itu sebagai orang tanpa moral.
Baca juga: Gedung Putih Total Lawan Huawei, Dunia Bisnis AS Meradang
Anggota parlemen Inggris menyamakan kerja sama Huawei dan Beijing, dengan kolaborator yang bekerja dengan Nazi Jerman pada 1930-an dan 1940-an.
"Ada banyak undang-undang di Cina yang tidak ada, sama seperti ada banyak undang-undang di Nazi Jerman," kata Lewis, anggota parlemen Inggris yang membandingkan Huawei dengan kolaborator Nazi.