TEMPO.CO, Jakarta - Huawei dilaporkan akan menggunakan sistem operasi Aurora buatan Rusia untuk mengganti Android setelah Google memutus hubungan dengan raksasa teknologi Cina itu.
Bulan lalu, Google dan sejumlah perusahaan teknologi AS mulai melarang kesepakatan teknologi dengan perusahaan Cina terutama Huawei.
Ini adalah imbas dari putusan Donald Trump yang memasukkan Huawei dalam daftar hitam AS, yang melarang perusahaan AS memasok Huawei dengan suku cadang dan teknologi lainnya.
Baca juga: Perusahaan Dunia Mulai Larang Staf Berinteraksi dengan Huawei
Donald Trump mengklaim Huawei digunakan pemerintah Cina untuk memata-matai pemerintahan AS.
Dikutip dari Russia Today (RT.com), 11 Juni 2019, perusahaan Cina tengah mengupayakan negosiasi untuk mengganti sistem operasi Android dengan sistem operasi Aurora, yang saat ini dikembangkan oleh perusahaan Russian Mobile Platform, yang bermarkas di Moskow.
Presiden Cina Xi Jinping dan presiden Rusia Vladimir Putin menyaksikan jabatan tangan Eksekutif Huawei Guo Ping dan CEO MTS, operator telepon seluler Rusia, Alexei Kornya.
Pejabat Eksekutif Huawei, Guo Ping, dilaporkan mendiskusikan kemungkinan kesepakatan dengan menteri pengembangan digital dan komunikasi Rusia, Konstantin Noskov di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg.
"Cina sudah menguji perangkat dengan Aurora yang sudah diinstal," kata pejabat Huawei.
Baca juga: Gedung Putih Total Lawan Huawei, Dunia Bisnis AS Meradang
Selain itu, masalah ini dibahas dalam pertemuan resmi Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Cina Xi Jinping sehari sebelum forum bisnis berlangsung.
Kedua presiden dilaporkan mendiskusikan peluang untuk menginstal sistem operasi Aurora pada telepon pintar Huawei dan melokalisasi beberapa fasilitas produksi Huawei di Rusia.