TEMPO.CO, Teheran – Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, mengatakan negaranya, Inggris, dan Prancis, berkomitmen untuk mendukung Perjanjian Nuklir Iran 2015.
Baca juga: Menlu Jerman Terbang ke Iran Temui Presiden Rouhani, Ada Apa?
Dia juga mengatakan semua pihak perlu terus saling berkomunikasi untuk menghindari terjadinya eskalasi militer.
“Kami ingin memenuhi kewajiban kami,” kata Maas dalam jumpa pers bersama Menlu Iran, Javad Zarif, di Teheran, Iran, seperti dilansir Reuters, 10 Juni 2019.
Maas mengatakan perlu melanjutkan dialog dengan Iran dan menggunakan pembicaraan itu untuk melakukan diskusi terbuka. “Situasi di wilayah ini sangat berbahaya dan serius,” kata Maas. “Eskalasi berbahaya akibat ketegangan yang ada dapat memicu terjadinya eskalasi militer.”
Baca juga: Tak Hirau Ancaman AS, Cina dan Jerman Tetap Bisnis dengan Iran
Deutsche Welle melansir kunjugan Maas ke Teheran ini bertujuan untuk menyelamatkan Perjanjian Nuklir Iran dengan negara-negara maju. Perjanjian itu berisi kesepakatan agar Iran tidak mengembangkan teknologi nuklir dan mendapat kompensasi pencabutan sanksi internasional.
Perjanjian ini terancam bubar karena Presiden AS, Donald Trump, menarik negaranya dan mengenakan sanksi kepada Iran.
Baca juga: Didesak AS, Jerman Cabut Izin Operasional Maskapai Iran
Menjelang kedatangan Maas, pemerintah Iran mengatakan Maas perlu memenuhi janjinya dan meminta kejelasan mengenai upaya negara mitra untuk menjaga Perjanjian Nuklir Iran.
“Iran juga harus menunjukkan iktikad politik untuk memastikan perjanjian ini tetap berjalan di masa depan,” kata Maas dari Jerman.