TEMPO.CO, Jakarta - Mantan utusan nuklir Korea Utara yang dikabarkan dihukum kerja paksa sejak kegagalan KTT Denuklirisasi di Hanoi, terlihat menemani Kim Jong Un saat pertunjukan seni.
Pada hari Senin, kantor berita Korea Utara KCNA memberitakan penampilan Kim Yong Chol bersama Kim Jong Un, menandakan bahwa mantan pejabat intelijen itu masih hidup dan tetap menjadi jajaran dalam struktur kekuasaan Kim.
Menurut laporan Reuters, 3 Juni 2019, kemunculan Kim Yong Chol pada Ahad, menyusul laporan tentang perombakan tim yang memimpin perundingan dengan Amerika Serikat tahun lalu, karena gagal mencapai kesepakatan dengan Donald Trump.
KCNA menunjuk Kim Yong Chol sebagai orang ke-10 di antara 12 "pejabat terkemuka" yang mendampingi Kim Jong Un dan istrinya, Ri Sol Ju, ke pertunjukan seni amatir oleh istri-istri perwira di Angkatan Darat Korea Utara pada hari Minggu.
Baca juga: KTT Hanoi Gagal, Utusan Korea Utara Diduga Dihukum Mati
Pada hari Jumat, surat kabar Korea Selatan Chosun Ilbo mengatakan Kim Yong Chol, tangan kanan Kim Jong Un dan rekan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo sebelum KTT yang gagal, telah dikirim ke kamp buruh dan pendidikan ulang, mengutip sumber anonim Korea Utara.
Ketika ditanya pada hari Minggu tentang kontak terakhir AS dengan Kim Yong Chol, Pompeo menolak untuk menjawab dan hanya mengatakan, "Kami melakukan negosiasi kami secara pribadi."
Sementara tentang isu laporan perombakan tim perunding Kim Jong Un dalam wawancara 5 Mei dengan ABC News, Pompeo mengatakan memang tampak bahwa rekan juru runding dari Korut akan diganti.
"Tapi kami tidak tahu pasti," kata Pompeo.
"Sama seperti Presiden Trump memutuskan siapa negosiatornya, Ketua Kim akan membuat keputusan sendiri siapa yang dia minta untuk didiskusikan," tambah Pompeo.
Kim Yong Chol (paling kanan, dengan tangan di wajah) dilaporkan berada di kamp pendidikan ulang sebelum muncul bersama Kim Jong Un di pertunjukan seni. [REUTERS/via KCNA]
Sebagai orang penting Kim Jong Un untuk perundingan nuklir, Kim Yong Chol dipecat dari jabatan penting partai karena kegagalannya berunding selama KTT, ungkap seorang anggota parlemen Korea Selatan mengatakan pada bulan April.
Langkah itu mungkin telah membuka jalan bagi para diplomat lama yang absen selama proses tahun lalu untuk mengambil pusat perhatian jika pembicaraan dengan Amerika Serikat dilanjutkan, kata para analis.
Pada bulan April, sebuah foto resmi dari sesi legislatif Korea Utara menunjukkan Kim Yong Chol berdiri di belakang Kim Jong Un, tetapi ia tidak menemani Kim dalam pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin akhir bulan itu.
Baca juga: AS Periksa Laporan Eksekusi Mati Utusan Korea Utara di KTT Hanoi
Laporan Chosun Ilbo, yang belum dapat dikonfirmasi secara independen, juga mengatakan Korea Utara mengeksekusi Kim Hyok Chol, yang juga merupakan utusan nuklir untuk Amerika Serikat.
Beberapa pejabat yang bekerja dengan Kim Yong Chol tidak pernah muncul ke publik sejak kebuntuan KTT Kim Jong Un dan Trump, tapi diplomat berpengalaman lainnya termasuk Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son Hui, terlihat kembali di publik.