TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dicecar di media sosial karena dituding tidak menghormati Raja Salman saat KTT OKI di Arab Saudi.
Dalam video yang dirilis Saudi Gazette, Imran Khan terlihat berjalan di karpet merah untuk bertemu Raja Salman, kemudian berjabat tangan sebentar dan menyapa. Namun tampak dari rekaman itu PM Pakistan berbicara langsung dengan penerjemah daripada Raja Salman sendiri.
Baca juga: KTT OKI Berakhir, Isu Palestina dan 4 Isu Penting Ini Disorot
Menurut laporan Russia Today, 3 Juni 2019, Imran Khan dapat terlihat menunjuk dan menggerakkan tangan dia berbicara kepada penerjemah sebelum berjalan pergi, berbicara tanpa memberi kesempatan Raja Salman untuk menjawab.
Pengguna media sosial Twitter mencibir PM Imran Khan "tidak sopan" dan "menghina", dengan beberapa seruan agar rakyat Pakistan memprioritaskan keterampilan diplomasi pemimpin mereka jika memilih pemimpin berikutnya.
#ViDEO: #Saudi @KingSalman receives Pakistani PM @ImranKhanPTI at the venue of #IslamicSummit pic.twitter.com/LPd3BgOHOY
— Saudi Gazette (@Saudi_Gazette) May 31, 2019
Sejumlah klaim di Twitter menyebut pertemuan bilateral di antara kedua pemimpin dibatalkan karena ketidaksenangan raja atas ucapan PM Khan. Namun dalam rekaman, terlihat Imran Khan bertemu Raja Salman bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman Al Saud sebelum berpidato di KTT OKI.
Menurut laporan Dawn, dalam pidatonya Imran Khan mengkritik beberapa negara Barat karena Islamofobia dan meminta mereka untuk menentukan antara Muslim moderat dan ekstremis Muslim.
Baca juga: Diusulkan Dapat Penghargaan Nobel, PM Imran Khan Bilang ...
Dia mengatakan di negara Barat orang-orang tidak memperlakukan agama seperti orang Muslim memperlakukan Islam. Mereka memiliki sikap yang sama sekali berbeda dengan agama, tambahnya.
"Saya ingin mengatakan dari platform ini bahwa di forum-forum seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan forum-forum seperti Uni Eropa, kita harus menjelaskan kepada mereka bahwa mereka tidak dapat melukai perasaan 1,3 miliar orang di bawah pakaian kebebasan berekspresi," tegas PM Imran Khan dalam pidatonya, seperti dikutip dari Khaleej Times.