Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengaruh Pangeran Uni Emirat Arab Lampaui MBS di Timur Tengah

image-gnews
Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al Nahyan berfoto bersama Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di Jeddah, Arab Saudi, 6 Juni 2018.[REUTERS]
Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al Nahyan berfoto bersama Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di Jeddah, Arab Saudi, 6 Juni 2018.[REUTERS]
Iklan

Gaya diplomasi Pangeran MBZ berbeda dari kebanyakan bangsawan Arab lain, yang bertele-tele dan cenderung membuat tamunya menunggu. Pangeran MBZ dikenal sebagai orang dianggap memahami seni diplomasi.

Dia lulus pada usia 18 tahun dari program pelatihan perwira Inggris di Sandhurst. Dia tetap langsing dan bugar, tidak ragu bertukar dan bertanya tentang suatu hal kepada tamu kehormotan, dan tidak pernah datang terlambat untuk rapat.

Para pejabat Amerika selalu menggambarkannya sebagai orang yang ringkas, ingin tahu, bahkan rendah hati. Dia menuangkan kopinya sendiri, dan untuk mengilustrasikan cintanya pada Amerika, kadang-kadang memberi tahu tamu negaranya bahwa dia membawa cucu-cucunya ke Disney World.

Dia meluangkan waktu untuk pejabat Amerika berpangkat rendah dan menyambut pejabat senior di bandara. Dengan senyum malu-malu dan pemalu, dia akan menawarkan tur ke negaranya, kemudian naik helikopter untuk menerbangkan tamunya melewati gedung pencakar langit dan laguna di Dubai dan Abu Dhabi.

"Selalu ada kejutan dari MBZ," kenang Marcelle Wahba, mantan duta besar Amerika untuk Uni Emirat Arab.

Di ibu kota, Abu Dhabi, ia mengawasi konstruksi raksasa di bekas garis pantai di belakang pulau-pulau buatan.

Salah satunya dimaksudkan untuk menjadi distrik keuangan seperti Wall Street. Lainnya termasuk kampus Universitas New York hingga waralaba Louvre.

Ketika dia bertemu orang Amerika, Pangeran Mohammed menekankan hal-hal yang membuat Uni Emirat Arab lebih liberal daripada tetangga mereka. Perempuan memiliki lebih banyak peluang: Sepertiga menteri kabinetnya adalah perempuan.

Baca juga: Tiba di Uni Emirat Arab, Paus Fransiskus Cetak Sejarah

Tidak seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab mengizinkan gereja-gereja Kristen dan kuil Hindu atau Sikh, sebagian untuk mengakomodasi tenaga kerja asing yang luas. UEA diperkirakan memiliki sembilan juta penduduk, tetapi kurang dari satu juta warga karena sisanya adalah pekerja asing.

Untuk menekankan liberalisme UEA, sang pangeran tahun lalu menciptakan Kementerian Toleransi dan menyatakan tahun 2019 sebagai "Tahun Toleransi." Ia telah menjadi tuan rumah Olimpiade Khusus dan Paus Fransiskus.

"Saya pikir dia telah melakukan pekerjaan yang mengagumkan bukan hanya dalam mendiversifikasi ekonomi tetapi juga mendiversifikasi sistem pemikiran penduduk," kata Jenderal John R. Allen, mantan komandan Amerika Serikat dan pasukan NATO di Afganistan, yang sekarang menjadi kepala Brookings Institution. Jenderal Allen adalah penasihat Kementerian Pertahanan Uni Emirat Arab.

Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan tersenyum ketika dia duduk dengan Presiden AS Donald Trump ketika mereka bertemu di Kantor Oval di Gedung Putih di Washington. [Yeni Safak]

Uni Emirat Arab adalah federasi kecil negara-kota, namun Abu Dhabi sendiri menyumbang 6 persen dari cadangan minyak dunia, menjadikannya target yang menggoda bagi tetangga yang lebih besar seperti Iran. Pada tahun 1971, ketika UEA memperoleh kemerdekaan dari Inggris, Shah Iran merebut tiga pulau Teluk Persia yang disengketakan.

Uni Emirat Arab mulai mengizinkan pasukan Amerika untuk beroperasi dari pangkalan-pangkalan di dalam negara itu selama perang Teluk Persia tahun 1991. Sejak itu, pasukan komando dan pasukan udara Uni Emirat Arab di bawah komando Pangeran Mohammed bin Zayed telah dikerahkan bersama Amerika di Kosovo, Somalia, Afganistan dan Libya, serta melawan ISIS.

Dia telah merekrut komandan-komandan Amerika untuk menjalankan militer dan mantan mata-matanya untuk mendirikan dinas intelijennya. Dia juga memperoleh lebih banyak persenjataan dalam empat tahun sebelum 2010 daripada gabungan lima monarki Teluk lainnya, termasuk 80 pesawat tempur F-16, 30 helikopter tempur Apache, dan 62 jet Mirage Prancis.

Beberapa perwira Amerika menggambarkan Uni Emirat Arab sebagai "Sparta kecil".

Baca juga: Pangeran Uni Emirat Arab Membelot ke Qatar

Dengan saran dari mantan komandan militer terkemuka termasuk mantan Menteri Pertahanan AS James Mattis dan Jenderal Allen, Pangeran Mohammed bin Zayed bahkan telah mengembangkan industri pertahanan Uni Emirat Arab, memproduksi kendaraan lapis baja amfibi yang dikenal sebagai The Beast dan yang lainnya yang sudah ia berikan kepada klien di Libya dan Mesir.

Pangeran Mohammed bin Zayed sering mengatakan kepada para pejabat Amerika bahwa ia melihat Israel sebagai sekutu Uni Emirat Arab melawan Iran dan Ikhwanul Muslimin, sehingga Israel cukup mempercayainya untuk menjual upgrade untuk F-16, serta spyware ponsel canggih.

Bagi banyak orang di Washington, Pangeran Mohammed bin Zayed telah menjadi sahabat terbaik Amerika di kawasan Teluk, dan menjadikan Uni Emirat Arab sebagai mitra yang dapat diandalkan untuk melawan pengaruh Iran di Lebanon hingga mendanai pembangunan di Irak.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wamendag Optimistis Neraca Perdagangan Indonesia Tetap Surplus di Tengah Konflik Iran-Israel

5 jam lalu

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga, ketika ditemui dalam acara CNBC Economic Outlook 2024, di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Wamendag Optimistis Neraca Perdagangan Indonesia Tetap Surplus di Tengah Konflik Iran-Israel

Jerry Sambuaga optimistis neraca perdagangan Indonesia tetap surplus di tengah situasi geopolitik saat ini.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

10 jam lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

13 jam lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

14 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

23 jam lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

Banjir yang menerjang Dubai membuat sejumlah penerbangan dihentikan.


SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

1 hari lalu

Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan
SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

1 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

1 hari lalu

Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam terpantau naik pada perdagangan hari ini menjelang rapat The Fed soal kebijakan suku bunga. TEMPO/Tony Hartawan
Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.


3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

Presiden Jokowi menyampaikan tiga pesan saat bertemu Menlu Cina Wang Yi di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini.


Benjamin Netanyahu Sebut Israel akan Bela Diri atas Serangan Iran

1 hari lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz (tidak digambarkan) di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS
Benjamin Netanyahu Sebut Israel akan Bela Diri atas Serangan Iran

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berkata Israel akan membuat keputusan sendiri untuk membela diri dari serangan Iran.