TEMPO.CO, Jakarta - Seorang guru SMA di Fort Worth, Texas telah mengambil cuti setelah mengirimkan rangkaian tweet kepada presiden AS Donald Trump tentang pelajar-pelajar ilegal asal Meksiko menguasai sekolah tempat ia mengajar.
Guru bernama Georgia Clark juga telah menghapus tweet yag dikirimnya kepada presiden Trump pada 22 Mei lalu.
Baca juga: Trump Minta Imigran Tinggal di Meksiko, Ancam Tutup Perbatasan
Guru yang mendukung pembangunan tembok pembatas antara wilayah AS dan Meksiko juga menagih janji presiden Trump untuk membangun tembok pembatas tersebut.
"Sayat tidak tahu apa yang harus dilakukan. Hal yang dapat anda lakukan adalah menghapus ilegal dari Fort Worth akan sangat dihargai. Nomor telepon saya adalah xxxxxxxx dan nomor telepon seluler saya adalah ....George Clark nama saya. Terimakasih," tweet Clark kepada presiden Trump.
Tweet lainnya, Clark menuliskan: Tuan Presiden, Sekolah Independen Distrik Fort Worth diisi oleh siswa-siswa dari Meksiko. Carter-Riverside High School telah diambil alih mereka. Dealer narkoba ada di kampus kami dan tidak ada tindakan terhadap mereka ketika anjing-anjing pengendus narkoba menemukan bukti."
Baca juga: Paus Fransiskus Donasikan Rp 7 Miliar untuk Imigran di Meksiko
Menanggapi tweet guru tersebut, pengawas sekolah di kota itu mengirimkan pesan kepada semua orang tua murid untuk menenangkan mereka seraya mematikan seluruh siswa diperlakukan secara layak dan penuh hormat.
"Karena kita telah mengakhiri tahun ajaran pada Jumat ini, ketahuilah bahwa kami menepati janji dengan sangat serius dan keselamatan dan kesejahteraan anak anda selalu menjadi prioritas nomor satu kami. Terima kasih," kata Kent P Scribner, pengawas seperti dikutip dari Newsweek.
Baca juga: Imigrasi Amerika Serikat Kirim 1.600 Imigran Gelap ke Penjara
Pada tahun 2017, dewan sekolah Fort Worth mengeluarkan resolusi yang menyatakan distrik itu berjuang untuk menciptakan lingkungan yang sangat aman bagi para siswa dan pekerja, bebas dari rasa takut dan tidak aman.
Sekitar 87,5 persen murid yang bersekolah di Carter-Riverside High School merupakan hispanik termasuk Meksiko. Presiden Trump mengeluarkan kebijakan untuk memulangkan para imigran Meksiko dari AS dan membangun tembok pembatas untuk mencegah para imigran asing masuk ke AS.