TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pegawai publik menembak mati 11 orang dan melukai enam orang lain dalam penembakan massal di gedung pemkot Virginia pada Jumat sore.
Menurut sumber pemerintah Virginia, pelaku adalah seorang karyawan yang tidak puas. Pelaku sendiri tewas setelah adu tembak dengan polisi.
Menurut laporan CNN, 1 Juni 2019, Kepala Polisi James Cervera mengatakan kepada wartawan Jumat malam bahwa pria bersenjata itu adalah pekerja utilitas publik kota Virginia.
Baca juga: Penembakan Massal di Amerika Serikat, 6 Tewas
"Ini adalah hari yang paling menghancurkan dalam sejarah Pantai Virginia," kata Wali kota Virginia Bobby Dyer. "Orang-orang yang menjadi korban adalah teman, rekan kerja, tetangga, kolega kita."
Cervera mengatakan penembak dihadang petugas tak lama setelah melepaskan tembakan di beberapa lantai gedung.
Seorang perwira polisi yang mengenakan rompi antipeluru terluka, kata kepala polisi.
Edward Weeden, yang bekerja di gedung itu, mengatakan bahwa orang-orang mendengar seseorang jatuh di tangga dan pergi untuk menyelidiki. Dia dan rekan kerjanya melihat seorang perempuan terbaring, dengan darah di seluruh wajahnya.
Salah satu rekan kerja Weeden naik ke lantai berikutnya dan segera kembali.
"Keluar dari gedung. Pria itu punya senjata," kata perempuan itu.
Baca juga: Penembakan Massal di Amerika, 17 Siswa Sekolah Tewas
Saksi mata mengatakan bahwa petugas SWAT sedang berlari di jalan, mengarahkan mereka untuk masuk.
Polisi menemukan pistol dan senapan di tempat kejadian yang menurut penyelidik digunakan dalam penembakan.
Tersangka diduga telah membeli senjata api secara legal, menurut informasi awal yang dimiliki penyidik.
Polisi memasuki sebuah bangunan dalam gambar foto yang diambil dari rekaman video setelah insiden penembakan massal di pusat kota di Pantai Virginia, AS, 31 Mei 2019.[REUTERS]
Wakil Wali kota Virginia James Wood mengatakan orang bisa membawa senjata ke gedung-gedung publik, tetapi tidak ke sekolah atau pengadilan.
Penembakan massal itu terjadi di Gedung 2 pusat kota, menurut polisi.
Bangunan 2 dari Pusat Kota Pantai Virginia menampung gedung operasi untuk pemerintahan kota, yang mencakup beberapa departemen.
Enam orang dirawat di rumah sakit setelah penembakan.
Rumah Sakit Umum Pantai Virginia mengatakan ada lima pasien di sana. Seorang pasien yang berada di Rumah Sakit Princess Anne dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Norfolk, pusat trauma Tingkat I.
Tonton juga: Kaleidoskop Dunia, Penembakan Massal di Amerika Sepanjang 2018
FBI juga menanggapi insiden tersebut untuk memberikan bantuan kepada pemerintah setempat, kata seorang juru bicara FBI.
Insiden ini adalah penembakan massal paling mematikan di AS sejak November, di mana 12 orang tewas di Borderline Bar & Grill di Thousand Oaks, California.
Presiden Donald Trump telah diberitahu oleh stafnya tentang penembakan massal di Virginia, kata juru bicara Gedung Putih Hogan Gidley.