TEMPO.CO, Jakarta - Bandara Heathrow di ibu kota London, Inggris kemungkinan terpaksa akan ditutup mulai 1 Juli 2019 hingga 10 hari ke depan pada musim panas ini. Penutupan dilakukan menyusul protes kelompok lingkungan hidup Extinction Rebellion yang akan menerbangkan sejumlah pesawat tanpa awak ke area sekitar bandara.
“Ini bukan soal mengincar fasilitas publik, namun mendesak pemerintah untuk melakukan tugas mereka mengatasi perubahan iklim dan ekologi darurat,” kata juru bicara kelompok Extinction Rebellion, seperti dikutip dari mirror.co.uk, Jumat, 31 Mei 2019.
Baca juga: Viral Anak-anak Berdebat dengan Senat AS Soal Perubahan Iklim
Bandara Heathrow di ibu kota London, Inggris bakal ditutup menyusul aksi protes oleh kelompok lingkungan hidup. Sumber: Adam Gray / SWNS/mirror.co.uk
Dalam keterangannya, Extinction Rebellion mengakui tindakan para aktivis lingkungan hidup dalam kelompok itu bisa mengganggu para penumpang yang hendak bepergian. Namun mereka sangat yakin langkah ini perlu dilakukan untuk mencegah gangguan yang lebih besar yang disebabkan kehancuran ekologi dan sosial.
Baca Juga:
“Mereka yang mau pergi berlibur, memiliki kesempatan untuk mengubah rencana perjalanan,” kata Extinction Rebellion.
Baca juga: Sri Mulyani Minta Kampus Vokal Hadapi Isu Perubahan Iklim
Aksi protes kelompok Extinction Rebellion ini rencananya akan dilakukan mulai 1 Juli 2019. Tindakan ini dikhawatirkan bisa membuat ratusan ribu orang keluar - masuk bandara terganggu. Heathrow yang berlokasi di wilayah barat London adalah salah satu bandara paling sibuk di Eropa.
Juru bicara Bandara Heathrow mengatakan pihaknya sedang bekerja sama dengan otoritas berwenang dalam mengatasi ancaman protes ini. Aksi protes Extinction Rebellion berpotensi membahayakan nyawa para penumpang yang bepergian melalui bandara Heathrow dan staf bandara.