Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Fakta Brigitte Bierlein, Perempuan Pertama Kanselir Austria

image-gnews
Brigitte Bierlein, 69 tahun, Kanselir perempuan pertama Austria. Sumber: Christian Bruna/EPA/EFE/euractiv.com
Brigitte Bierlein, 69 tahun, Kanselir perempuan pertama Austria. Sumber: Christian Bruna/EPA/EFE/euractiv.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Brigitte Bierlein, 69 tahun, langsung menjadi perhatian dunia saat Presiden Austria Alexander Van der Bellen pada Kamis, 30 Mei 2019 menunjuknya sebagai Kanselir Austria yang baru. Bierlein menggantikan Sebastian Kurz yang lengser karena mosi tidak percaya pada Senin, 27 Mei 2019. 

Berikut 5 fakta tentang Bierlein, seperti dikutip dari sputniknews.com dan edition.cnn.com, Jumat, 31 Mei 2019.

1. Kepala Pengadilan Tinggi

Sebelum ditunjuk menjadi kanselir Austria yang baru, Bierlein adalah Kepala Pengadilan Tinggi Austria. Jabatan Kepala Pengadilan Tinggi itu juga mencatatkannya sebagai perempuan pertama yang pernah menduduki posisi tersebut dalam sejarah Austria.  

Bierlein mengisi posisi itu sejak Februari 2018 atas rekomendasi pemerintah. Pada 30 Mei 2019, jabatannya naik menjadi Kanselir Austria, dimana negara itu sebelumnya tak pernah dipimpin oleh perempuan.  

2. Punya karir cemerlang di bidang hukum

Bierlein memiliki karir yang gilang-gemilang di bidang hukum. Hal ini ditopang oleh latar belakang pendidikannya yang pernah kuliah di Universitas Wina. Dalam biografinya, dia lulus ujian hakim pada usia 26 tahun. 

Dua tahun kemudian, Bierlein ditunjuk sebagai Jaksa Penuntut Umum untuk wilayah ibu kota Wina, dimana di sini karirnya sebagai penegak hukum naik daun hingga penunjukkannya sebagai Ketua Pengadian Tinggi pada tahun lalu.

Baca juga: Theresa May, Cara Mengkritik Pemimpin Perempuan Tanpa Melecehkan 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Brigitte Bierlein, 69 tahun, Kanselir perempuan pertama Austria. Sumber: Thomas Kronsteiner/Getty Images/theguardian.com

3. Tak punya partai politik

Bierlein tak pernah bergabung dengan fraksi politik apapun, namun dia dianggap memiliki pandangan condong ke kanan-tengah, dengan sebagian besar karirnya berubah saat koalisi kanan-tengah berkuasa.

Baca juga: Lima Rahasia Pemimpin Wanita

4. Menyukai seni

Meski berkarir di bidang hukum, Bierlein diketahui sangat menyukai seni. Dia mengkoleksi beberapa lukisan kontemporer, meskipun menolak disebut kolektor.

5. Belum menikah

Bierlein tidak menikah dan tidak punya anak. Namun dia diketahui tinggal satu atap dengan seorang pensiunan hakim di Austria. Di sela waktu senggangnya, dia suka bermain ski dan berlayar. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

17 jam lalu

Aldilla Stephanie Suwana, penerima beasiswa Fulbright di Harvard Law School. Dok.Pribadi
Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.


Rumania dan Bulgaria Resmi Bergabung dengan Zona Schengen, Tapi Tanpa Jalur Darat

24 hari lalu

Penumpang yang tiba dengan penerbangan dari Berlin menerima bendera Uni Eropa dan Bulgaria dalam upacara yang menandai bergabungnya Bulgaria ke wilayah Schengen perbatasan terbuka Eropa melalui udara dan laut, di bandara Sofia, Bulgaria, 31 Maret 2024. REUTERS/Stoyan Nenov
Rumania dan Bulgaria Resmi Bergabung dengan Zona Schengen, Tapi Tanpa Jalur Darat

Rumania dan Bulgaria mulai Minggu 31 Maret 2024 bergabung dengan sebagian Wilayah Schengen pada jalur laut dan udara, tetapi tidak jalur darat


Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

30 hari lalu

Orang-orang bersenjata melepaskan tembakan saat berlangsungnya konser musik di Balai Kota Crocus, di Krasnogorsk, wilayah Moskow, Rusia, 22 Maret 2024, Video obtained by Reuters/via REUTERS
Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

Serangan teror penembakan di gedung konser Moskow tewaskan ratusan orang. Kejadian penembakan massa pernah terjadi di beberapa negara. Mana saja?


KBRI Austria Buka Puasa Bersama dengan WNI Muslim di Wina

31 hari lalu

Damos Dumoli Agusman, Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional. Sumber TEMPO/Suci Sekar
KBRI Austria Buka Puasa Bersama dengan WNI Muslim di Wina

Dubes RI untuk Austria mengadakan acara buka puasa bersama dengan organisasi-organisasi Islam dan 200 WNI di Wina.


Parlemen Gambia Atur Hukuman untuk Pelaku Mutilasi Alat Kelamin Perempuan

37 hari lalu

ilustrasi Sunat
Parlemen Gambia Atur Hukuman untuk Pelaku Mutilasi Alat Kelamin Perempuan

Anggota parlemen Gambia berencana melakukan sebuah pemungutan suara untuk sebuah proposal yang akan melarang mutilasi alat kelamin perempuan


Gus Baha Bercanda Soal Penyelesaian Sengketa: Enggak Usah di MK, Cukup jadi Menteri

50 hari lalu

Gus Baha dalam Dialog Kebangsaan dengan tema 'Merawat Ukhuwah Kebangsaan Menjaga Persatuan Indonesia' yang diselenggarakan di Universitas Gadjah Mada (UGM). YouTube UGM.
Gus Baha Bercanda Soal Penyelesaian Sengketa: Enggak Usah di MK, Cukup jadi Menteri

Gus Baha mengatakan tidak semua sengketa atau perselisihan harus diatasi lewat jalur hukum


Basarah Sebut Hak Angket dan Gugatan MK untuk Kepastian Hukum

54 hari lalu

Basarah Sebut Hak Angket dan Gugatan MK untuk Kepastian Hukum

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, mengatakan, wacana hak angket yang tengah digulirkan anggota DPR, termasuk gugatan atas dugaan kecurangan Pemilu Presiden 2024 yang tersuktur, sistematis dan masif (TSM) ke Mahkamah Konstitusi untuk memberikan kepastian politik dan hukum.


Pemogokan Dokter, Perawat Korea Selatan akan Dilibatkan dalam Prosedur Medis

58 hari lalu

Para dokter mengambil bagian dalam protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
Pemogokan Dokter, Perawat Korea Selatan akan Dilibatkan dalam Prosedur Medis

Perawat Korea Selatan telah diberikan perlindungan hukum untuk melakukan beberapa prosedur medis yang biasanya dilakukan oleh dokter


Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

59 hari lalu

Tentara Taliban berjaga-jaga pada upacara peringatan kedua pengambilalihan Kabul oleh Taliban di Kabul, Afghanistan, 15 Agustus 2023. REUTERS/Ali Khara
Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.


Bamsoet Dorong Pentingnya Aturan Perlindungan Hukum Investasi NFT

23 Februari 2024

Bamsoet Dorong Pentingnya Aturan Perlindungan Hukum Investasi NFT

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, menekankan pentingnya Indonesia memiliki peraturan hukum yang jelas untuk memberikan perlindungan hukum terhadap Investasi Non-Fungible Token (NFT).