TEMPO.CO, Jakarta - Remaja Australia yang dijuluki Anak Telur setelah menimpuk telur mentah ke kepala seorang politisi anti-imigran, telah mendonasikan dana sebesar 100 ribu dollar Australia atau setara dengan Rp 996,1 juta kepada para korban teror bersenjata di 2 masjid di Christchurch, Selandia Baru Maret lalu.
Uang itu berasal dari sumbangan yang dikumpulkan lewat Go Fund Me setelah Will Connolly, remaja Australia berusia 17 tahun menimpuk Anning dengan telur setelah menyalahkan imigran Muslim dalam teror mematikan di 2 masjid di Christchurch 15 Maret 2019.
Baca juga: Salahkan Muslim Atas Teror Selandia Baru, Senator Ditimpuk Telur
"Saya memutuskan untuk menyumbangkan semua uang ini untuk membantu para korban pembantaian... itu bukan milik saya untuk disimpan," kata Connolly.
Mengutip Sydney Morning Herald, 29 Mei 2019, Connolly menuliskan di akun Instagram bahwa dia mendonasikan uang itu ke Yayasan Christchurch dan Dukungan Korban. Connoly berharap dana tersebut akan membantu memulihkan para korban.
Pengacara Connoly, Peter Gordon membenarkan remaja tersebut mendonasikan dananya.
Baca juga: Sosok Fraser Anning, Senator Australia Rasis dan Kontroversial
"Kami semua sangat bangga padanya. Ini akhir yang baik untuk kisah yang sangat menarik," kata Gordon.
Peristiwa Connolly menimpuk kepala Senator Frasser Anning lantaran saat wawancara dengan media menyalahkan imigran Muslim dalam teror bersenjata Brenton Tarrant di 2 masjid di Chirstchurch yang menewaskan 50 orang dan ratusan orang menderita luka.
Connoly saat itu mendengarkan wawancara Anning dengan para wartawan. Sambil merekam wawancara itu dengan kamera handphone, seketika Connoly menimpuk telur ke kepala Anning sambil terus merekam kejadian itu.
Baca juga: Aksinya Viral, Penimpuk Telur Senator Australia Bilang ini
Anning memukul wajah Connoly dan menekuknya hingga terjatuh dan kesulitan bernafas. Kemudian orang-orang berusaha menyelamatkan remaja Australia itu.
Remaja Australia itu mendonasikan dana hasil penggalangan di Go Fund Me untuk korban teror di Christchurch, Selandia Baru karena dia mendapat bantuan hukum secara gratis alias pro bono dalam kasus penimpukan telur ke kepala politisi Australia anti-imigran itu.