TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Prancis menahan terduga pelaku pengeboman di kota Lyon, Prancis pada Jumat lalu yang melukai 13 orang. Nama pelaku tidak dipublikasi dan hanya disebut berusia 24 tahun.
Penangkapan pelaku tersebut diumumkan oleh Menteri Dalam Negeri Prancis Christophe Castaner melalui Twitter. Tidak disebutkan detail mengenai pelaku, termasuk dimana dia dibekuk.
Baca juga: Terduga Pelaku Serangan di Lyon Prancis Diburu Polisi
Peta kota Lyon di Prancis.
Baca juga: Bom Meledak di Lyon, Prancis, 7 Orang Terluka
Rekaman kamera keamanan pada Jumat, 24 Mei 2019, memperlihatkan pelaku menutupi wajahnya dengan masker menaiki seuah sepeda ke lokasi kejadian. Dia lalu meninggalkan sebuah tas di luar sebuah toko roti di jantung kota Lyon, Prancis. Tak berselang lama, tas itu meledak dan melukai 13 orang.
Jaksa penuntut anti-terorisme di Paris yang menangani kasus ini mengatakan pelaku adalah seorang laki-laki yang ditahan pada Senin pagi, 27 Mei 2019 di kota Lyon. Dia saat ini sudah berada dalam tahanan. Jejak DNA pelaku masih bisa dilacak dari tas yang ditinggalkannya.
Dikutip dari reuters.com, Senin, 27 Mei 2019, kasus ini ditangani sebagai sebuah serangan terror yang dilakukan pada siang hari dan menggunakan sebuah alat peledak yang bisa melukai orang dalam jumlah besar.
Sumber mengatakan kepolisian membekuk pelaku di pinggir jalan setelah membuntutinya. Dia sengaja tidak ditangkap di apartemennya karena khawatir pelaku masih menyimpan bahan peledak dikediamannya yang bisa digunakannya sebagai perlawanan.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut insiden pada Jumat sore, 24 Mei 2019 itu sebagai sebuah serangan. Sedangkan Kepolisian Prancis menilai ledakan ini sebagai upaya bom bunuh diri.