TEMPO.CO, Jakarta - Kandidat untuk mengisi posisi lowong yang ditinggalkan Perdana Menteri Inggris Theresa May terus bermunculan. Sampai Sabtu, 25 Mei 2019, total sudah tujuh orang yang mengkonfirmasi siap menjadi Perdana Menteri Inggris selanjutnya.
Perdana Menteri May mengundurkan diri pada Jumat, 24 Mei 2019 setelah gagal menyampaikan keinginan Brexit saat resmi angkat kaki dari Uni Eropa. Pengunduran dirinya meningkatkan prospek pada pemimpin yang baru agar lebih siap memimpin konfrontasi Inggris dengan Uni Eropa.
Dikutip dari reuters.com, Minggu, 26 Mei 2019, Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock, mantan Menteri Brexit Dominic Raab dan mantan Ketua DPR Inggris Andrea Leadsom pada Sabtu kemarin mengkonfirmasi maju sebagai kandidat Perdana Menteri Inggris. Langkah itu membuat bursa kandidat perdana menteri Inggris semakin ramai.
Baca juga:Sambil Terisak, PM Inggris Theresa May Umumkan Pengunduran Diri
Perdana Menteri Inggris Theresa May berbicara selama debat tentang Brexit-nya.
Baca juga:3 Kandidat Pengganti Perdana Menteri Inggris Theresa May
Sebelumnya, mantan Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson, Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt, Sekertaris Pembangunan Nasional Rory Stewart dan mantan pensiunan menteri Esther McVey, mengumumkan posisi mereka sebagai kandidat Perdana Menteri Inggris.
"Kita harus mengajukan proposal yang akan disetujui oleh parlemen. Kita harus benar-benar jujur soal kesepakatan perdagangan (setelah keluar dari Uni Eropa)," kata Hancock dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio.
Rencananya, Menteri Lingkungan Hidup Inggris Michael Gove akan mengumumkan pencalonannya menduduki kursi perdana menteri pada Minggu, 25 Mei 2019 waktu setempat.
Perdana Menteri May sudah tiga kali gagal mendapatkan persetujuan atas kesepakatan yang dibuatnya dengan parlemen Uni Eropa karena adanya perpecahan di tubuh Partai Konservatif terkait Eropa. Atas silang pendapat ini, Inggris yang seharusnya angkat kaki dari Uni Eropa pada 29 Maret lalu, telah memperpanjang waktu menjadi 31 Oktober 2019 untuk melihat apakah ada kompromi yang bisa dicapai.
Raab, figur paling yang paling mencolok di kalangan pro-Brexit mengatakan dia tidak ingin Inggris keluar begitu saja dari Uni Eropa tanpa sebuah kesepakatan. Namun jika Uni Eropa menolak mengalah dan ini harus terjadi, Inggris harus mengambil sikap.
Para kandidat perdana menteri Inggris yang baru itu rencananya akan mengikuti proses pemilihan pada 10 Juni 2019. Pada putaran akhir, hanya ada 2 nama kandidat yang akan dipilih, dimana satu kandidat dengan suara terbanyak akan menjadi perdana menteri Inggris.