TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Theresa May mengumumkan pengunduran diri pada Jumat, 24 Mei 2019, politik Inggris diramaikan pembicaraan siapa yang akan mengisi posisi yang ditinggalkan May tersebut. Secara resmi, May akan angkat kaki dari jabatan itu per Juli 2019.
Dikutip dari reuters.com, Sabtu, 25 Mei 2019, mantan Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson, saat ini paling difavoritkan untuk menjadi pengganti May. Johnson dikenal dengan sikapnya yang tegas.
Dia adalah orang pertama yang meninggalkan kabinet May setelah silang pendapat soal Brexit. Johnson mengatakan masyarakat Inggris harus siap meninggalkan Uni Eropa dalam kondisi tanpa kesepakatan apapun sehingga cara ini diharapkan bisa memaksa Uni Eropa menawarkan sebuah kesepakatan yang baik.
Baca juga:Sambil Terisak, PM Inggris Theresa May Umumkan Pengunduran Diri
Perdana Menteri Inggris Theresa May bereaksi ketika dia menyampaikan pernyataan pengunduran diri di London, Inggris, 24 Mei 2019. [REUTERS / Toby Melville]
Baca juga: Uni Eropa Siapkan Skenario Jika Brexit Tidak Berjalan Mulus
Kepergian May mewarisi negara yang terpecah dan jalan buntu tentang bagaimana, kapan atau apakah Inggris benar-benar akan meninggalkan Uni Eropa. Batas waktu terakhir untuk kepergian Inggris dari Uni Eropa adalah 31 Oktober.
Uni Eropa sebelumnya mengatakan lembaga itu tidak akan menegosiasikan lagi Withdrawal Agreement atau kesepakatan penarikan diri Inggris dari Uni Eropa yang sudah dikunci dengan Inggris pada November tahun lalu. Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mempelajari pengunduran diri May tanpa diiringi kepuasan pribadi.
Pemerintah Spanyol mengatakan saat ini sulit tampaknya untuk menghindari perpisahan yang baik antara Inggris dan Uni Eropa. Sedangkan Menteri Luar Negeri Irlandia, Simon Coveney, menggaris bawahi tidak ada kesepakatan yang lebih baik saat ini untuk Brexit.