Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Pendaki Tewas Saat Antre Mendaki Gunung Everest

image-gnews
Foto ini diambil pada 22 Mei 2019 dan dirilis oleh pendaki Nirmal Purja menunjukkan lalu lintas padat para pendaki gunung yang berdiri untuk mencapai puncak Everest.[CNN]
Foto ini diambil pada 22 Mei 2019 dan dirilis oleh pendaki Nirmal Purja menunjukkan lalu lintas padat para pendaki gunung yang berdiri untuk mencapai puncak Everest.[CNN]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua pendaki tewas di Gunung Everest setelah sekelompok orang terjebak dalam antrean menuju puncak gunung tertinggi di dunia.

Pendaki asal India, Anjali Kulkarni, 55 tahun, meninggal saat perjalanan kembali dari puncak Everest, Rabu 23 Mei 2019. Menurut anaknya, Shantanu Kulkarni, dia terjebak di antrean saat di kamp 4 yang merupakan pos terakhir menuju puncak di ketinggian delapan ribu meter.

Lalu ada pendaki asal Amerika Serikat, Donald lynn Cassh, 55 tahun, yang juga tewas pada hari yang sama, "karena sindrom ketinggian setelah menuruni puncak dan tertahan karena antrean yang panjang," kata biro perjalanan Nepal pioneer Adventure Pvt.Ltd, dikutip dari CNN, 24 Mei 2019.

Baca juga: Pendaki Asal Nepal Cetak Rekor 24 Kali Mendaki Gunung Everest

Pendaki Nirmal Purja membagikan gambar pada akun Instagram tentang keadaan jalur menuju puncak Everest yang sangat padat oleh para pendaki pada Rabu, 23 Mei 2019.

Foto yang dibagikan menunjukan tempat yang sangat terbuka pada punggungan gunung dengan jalur yang berliku dan sangat beresiko tertiup angin kencang. Daerah ini biasa disebut "zona kematian."

Nirmal menambahkan ada sekitar 320 orang dalam antrian menuju puncak gunung dengan ketinggian 8.848 meter.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

On 22 nd of May, I summited everest at 5:30 am and lhotse 3:45 pm despite of the heavy traffic ( roughly 320 people ). Today I have just arrived at the Makalu base camp, I will be going for the summit push from the base camp directly. . Like it, tag it and share it if you love how the project possible 14/7 is rolling . I will update more once I’m done with Makalu . Much love to all my supporters and sponsors. @antmiddleton @bremontwatches , DIGI2AL, @hamasteel , @summitoxygen Royal Hotel, Ad construction group, MTC/FSI , @everence.life @brandingscience Premier Insurance, OMNIRISC, Intergage @inmarsatglobal . . . . #nimsdai #believer #uksf #sbs #projectpossible #14peaks7months #persistence #humanendeavour #selfbelief #positivemindset #beliveinyourself #elitehimalayanadventures #alwaysalittlehigher

A post shared by Nirmal Purja MBE - Nims (@nimsdai) on

Foto itu telah menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan di puncak Himalaya, karena semakin banyak pendaki berbondong-bondong ke gunung tertinggi di dunia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada ketinggian tersebut tubuh manusia dengan cepat menurun karena tidak adanya oksigen yang cukup membuat kesulitan bernapas sebelum mencapai batasnya.

Baca juga: Tim Bersih-bersih Everest Temukan 3 Ton Sampah dan Mayat

Terlepas dari meningkatnya popularitas tempat itu, kondisinya tetap ekstrem. Pada hari pendakian Purja, suhu bisa minus 25 derajat celcius di gunung.

Dikutip dari News Australia, awal bulan ini, para pejabat membersihkan sampah dari Gunung Everest dan menemukan empat mayat yang terkubur di antara sampah yang dibuang di gunung.

Tonton juga: Gunung Everest Mencair, Jasad Pendaki yang Hilang Bermunculan

Gunung Everest secara tragis telah merenggut nyawa sekitar 300 pendaki sejak upaya pertama untuk mencapai puncak pada 1921.

Diperkirakan dua pertiga dari para pendaki yang gugur tetap terkubur di salju dan es Gunung Everest, menurut laporan dari awal tahun ini.

CNN | NEWS AU | EKO WAHYUDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

14 jam lalu

Pemandangan Gunung Rinjani dari Bukit Telu (TEMPO/Supriyantho Khafid)
5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

Untuk mendaki Gunung Rinjani ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini beberapa syarat naik gunung Rinjani.


Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

16 hari lalu

Tiga orang sukarelawan sedang mengangkut sampah ke mobil pikap di Blok Jemplang, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jumat, 5 April 2024. TEMPO/Abdi Purmono
Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

Sekitar 85 persen volume sampah yang diangkut dari Gunung Bromo berasal dari area Tengger Laut Pasir dan Penanjakan.


Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

20 hari lalu

Sejumlah wisatawan melihat suasana Gunung Bromo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Pasuruan, Jawa Timur, Senin, 1 Januari 2024. Bedasarkan data Balai Besar TNBTS pada Minggu (31/12), kunjungan wisatawan di wilayah tersebut mencapai 5.000 orang saat malam pergantian tahun 2024 . ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

Hingga sekarang belum ada peraturan mengenai penanganan sampah di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.


Mengenal Pokhara, Ibu Kota Pariwisata Nepal yang Baru Diresmikan

37 hari lalu

Pokhara, Nepal (Pixabay)
Mengenal Pokhara, Ibu Kota Pariwisata Nepal yang Baru Diresmikan

Pokhara dikenal sebagai pusat wisata Nepal yang terkenal karena keindahan alam, kekayaan budaya, dan beragam kegiatan rekreasi.


Pendaki Tersesat di Gunung Batukaru Ditemukan, Ini Profil Gunung Tertinggi Kedua di Bali

48 hari lalu

Gunung Batukaru di Tabanan, Bali. Foto: Dok. Wija Soju
Pendaki Tersesat di Gunung Batukaru Ditemukan, Ini Profil Gunung Tertinggi Kedua di Bali

Gunung Batukaru, gunung tertinggi kedua di Bali ini menjadi tempat yang menantang bagi para pendaki untuk mencapai puncaknya. Ini profilnya.


6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

53 hari lalu

Bagi pendaki pemula, bisa memilih Gunung Andong untuk melakukan pendakian. Tingginya sekitar 1.726 mdpl. Ini fakta menarik Gunung Andong. Foto: Canva
6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

Bagi pendaki pemula, bisa memilih Gunung Andong untuk melakukan pendakian. Tingginya sekitar 1.726 mdpl. Ini fakta menarik Gunung Andong.


Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

58 hari lalu

Ilustrasi pendaki Gunung Everest (Pixabay)
Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

Chip ini diperkirakan akan mulai berlaku pada musim semi mendatang, yang bertepatan dengan dimulainya musim pendakian di Gunung Everest.


Tarif Baru bagi Wisatawan yang Ingin Mendaki Gunung Fuji di Jepang, Berlaku Mulai Juli

3 Februari 2024

Gunung Fuji Jepang (Pixabay)
Tarif Baru bagi Wisatawan yang Ingin Mendaki Gunung Fuji di Jepang, Berlaku Mulai Juli

Biaya ini dipungut untuk membatasi jumlah pengunjung dan mengurangi kemacetan di Gunung Fuji.


13 Orang yang Tersesat di Gunung Pangrango Adalah Peziarah Pemburu Mustika

29 Januari 2024

Kepolisian dan instansi terkait, saat berhasil menemukan dan mengevakuasi para pemburu Mustika yang tersesat di Gunung Pangrango. Senin, 29 Januari 2024.dok.polres
13 Orang yang Tersesat di Gunung Pangrango Adalah Peziarah Pemburu Mustika

Mereka adalah peziarah dari Majelis Buni Kasih yang mau memburu mustika di Gunung Pangrango. Ada dua anak-anak ikut dalam rombongan.


Tips Mendaki Himalaya, Mulai dari Waktu yang Tepat hingga Memilih Pemandu

28 Januari 2024

Gunung Nanda Devi yang tertutup salju terlihat dari kota Auli, di negara bagian Himalaya utara Uttarakhand, India 25 Februari 2014. REUTERS/Stringer
Tips Mendaki Himalaya, Mulai dari Waktu yang Tepat hingga Memilih Pemandu

Perjalanan ke Pegunungan Himalaya butuh persiapan matang karena medan yang berat, suhu yang bervariasi, dan sensitivitas budaya.