TEMPO.CO, Ankara – Pemerintah Turki bakal menghentikan pembelian minyak mentah dari Iran pada Mei 2019.
Baca juga: Minyak Iran Kena Sanksi, Arab Saudi - Rusia Genjot Produksi
Ini dilakukan setelah masa tenggat pengecualian pembelian minyak Iran oleh delapan negara pembeli berakhir pada bulan itu.
Turki mengatakan akan mengikuti permintaan Washington untuk menghentikan pembelian minyak impor dari Iran. Ini karena Turki merupakan mitra strategis AS.
“Kami tidak membeli minyak dari Iran saat ini,” kata pejabat Turki seperti dilansir Reuters pada Selasa, 22 Mei 2019.
Baca juga: Hadapi Sanksi AS, Iran Ganti Taktik Pengiriman Ekspor Minyak
Menurut data dari lembaga Refinitiv, yang melacak data penjualan minyak mentah global, tidak ada kapal tanker Iran yang tiba di pelabuhan Turki pada bulan ini.
Ini karena Turki menggantikan pembelian minyak dari penyuplai di Irak, Rusia, dan Kazakhstan.
AS mengeluarkan larangan sanksi pembelian minyak mentah Iran setelah menyatakan diri keluar dari Perjanjian Nuklir Iran 2015 pada 2018 kemarin. Pemerintahan Presiden Donald Trump lalu mengenakan berbagai sanksi ekonomi kepada Iran termasuk larangan pembelian minyak dan penggunaan dolar.
Baca juga: Israel Ajak Negara di Dunia Blokade Pengiriman Minyak Iran
AS juga mengirim kapal induk dan pesawat pengebom B-52, yang dilengkapi rudal presisi nuklir ke kawasan Teluk dengan alasan adanya ancaman Iran. AS juga bakal mengirim 5000 tentara ke kawasan ini.
Jumlah ekspor minyak mentah Iran telah turun menjadi 500 ribu barel per hari pada Mei atau lebih rendah. Ada pengiriman sejumlah besar minyak mentah ke kawasan Asia namun belum diketahui siapa pembelinya dan apakah itu untuk mengisi gudang penyimpanan.
Media Times of Israel melansir penghentian pembelian minyak Iran ini diungkapkan saat kunjungan Deputi Menlu Turki, Yavuz Selim Kiran, ke Washington baru baru ini. Delapan negara lain yang awalnya membeli minyak dari Iran adalah Cina, India, dan Jepang.
Baca juga: India Beli Minyak Iran Meskipun Amerika Serikat Terapkan Sanksi
Deputi Menlu Turki juga membicarakan sejumlah isu bilateral dengan AS seprti rencana pembelian rudal anti-serangan udara S-400 dari Rusia, yang ditentang AS.
Juga ada isu soal ancaman Amerika untuk menghentikan keterlibatan Turki dalam program produksi F-35 terkait pembelian S-400 tadi. “Transaksi itu sudah selesai,” kata pejabat Turki di Washington.