TEMPO.CO, New Delhi – Partai pendukung Perdana Menteri India, Narendra Modi, diprediksi bakal memenangi pemilu. KPU India memulai penghitungan suara 600 juta pemilih terdaftar di mulai pada Kamis pekan ini.
Baca juga: Pemilu India, PM Modi Diuntungkan dari Konflik India - Pakistan
Modi didukung oleh Partai Bharatiya Janata atau BJP, yang tergabung dalam National Democratic Alliance atau Aliansi Demokrasi Nasional. Saat ini, koalisi partai ini diperkirakan telah mendapat sektiar 324 kursi.
Sedangkan koalisi oposisi yaitu United Progressive Alliance atau Aliansi Progresif Bersatu memenangi 111 kursi setelah penghitungan suara di mulai 10 pagi seperti dilansir stasiun televisi lokal NDTV dan dikutip Reuters. NDTV dan media kompetitornya CNN News 18 telah menyatakan pemilu berdasarkan sistem parlementer ini dimenangkan oleh koalisi partai pendukung Modi.
Baca juga: Perdana Menteri Narendra Modi Beri Hak Suara di Pemilu India
Data Komisi Pemilihan Umum India menunjukkan BJP meraih 279 kursi. Jumlah ini melebihi 272 kursi yang dibutuhkan untuk menjadi mayoritas di DPR atau Lok Sabha. Sedangkan Partai Kongres hanya meraih 52 kursi. Total ada 542 kursi DPR dan hasil final pengumuman dilakukan pada Kamis malam.
“Ini merupakan mandat besar untuk politik positif dan kebijakan Narendra Modi,” kata juru bicara BJP, GVL Narasimha. “Ini merupakan kemenangan besar bagi India. Kami merasa bersyukur dengan kemenangan besar ini.”
Baca juga: PM India Narendra Modi Diproyeksi Menang Pemilu
Sebaliknya, tim oposisi terlihat kurang bersemangat dengan hasil yang diraih. “Kita seharusnya bisa melakukan lebih baik. BJP sepertinya berhasil sangat baik,” kata Salman Soz, juru bicara Partai Kongres, kepada NDTV. “Kelemahan kita adalah kita mengalami masalah disorganisasi.”
Business Standard melansir kemenangan Modi ini telah diprediksi oleh survei exit poll. BJP menyambut hasil survei ini namun Partai Kongres menolaknya.