TEMPO.CO, Jakarta - Pentagon sedang mempertimbangkan permintaan militer Amerika Serikat untuk mengirim sekitar lima ribu tentara tambahan ke Timur Tengah di tengah memanasnya hubungan dengan Iran.
Dikutip dari Reuters, 23 Mei 2019, menurut dua pejabat AS yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters pada Rabu kemarin, permintaan itu dibuat oleh Komando Pusat AS dan belum ada kepastian apakah Pentagon akan menerima permohonan tersebut.
Baca juga: Irak Kirim 2 Delegasi ke AS dan Iran untuk Mediasi Perdamaian
Iran dan AS bulan ini saling melemparkan pernyataan satu sama lain, menyusul keputusan Presiden Amerika, Donald Trump untuk mencoba memangkas ekspor minyak Teheran menjadi nol dan meningkatkan kekuatan militer AS di Teluk untuk mengantisipasi ancaman Iran.
Salah satu pejabat mengatakan, pasukan yang diminta akan bersifat bertahan. Tidak jelas apakah ada permintaan khusus yang akan diajukan ke Gedung Putih.
Tampaknya ini merupakan permintaan terbaru untuk penambahan tentara dalam menghadapi dugaan ancaman dari Iran terhadap pasukan AS di Timur Tengah. AS sendiri belum menunjukan bukti secara terbuka tentang dugaan bahaya dari Teheran.
Baca juga: Presiden Rouhani: 8 Kali AS Ajukan Negosiasi dengan Teheran
Namun Pentagon menolak berkomentar tentang permintaan penambahan bala tentara ke Timur Tengah.
"Sebagai kebijakan jangka panjang, kami tidak akan membahas atau berspekulasi tentang potensi rencana masa depan dan permintaan pasukan," kata juru bicara Pentagon, Rebecca Rebarich, Rabu 22 Mei 2019.
Angkatan bersenjata AS dengan cepat mengirimkan kapal induk dan rudal Patriot ke Timur Tengah pada awal Mei lalu sebagai indikasi adanya ancaman dari Iran di wilayah tersebut.
Baca juga: Arab Saudi Disebut Izinkan AS Kerahkan Pasukan untuk Tekan Iran
Pemerintah AS mengatakan kepada Reuters pekan lalu, mereka percaya Iran mendorong gerilyawan Houthi atau milisi Syiah yang bermarkas di Irak untuk melakukan serangan terhadap kapal-kapal tanker di luar Uni Emirat Arab.
Trump telah memperingatkan bahwa Iran akan bertemu dengan kekuatan besar jika menyerang kepentingan AS di Timur Tengah.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa pemuda Iran akan menyaksikan kematian Israel dan peradaban Amerika.
REUTERS | EKO WAHYUDI