TEMPO.CO, Jakarta - Richard Strauss, dokter di Universitas Negeri Ohio, Amerika Serikat, diduga telah melakukan pelecehan seksual kepada 177 mahasiswa laki-laki selama hampir dua dekade. Strauss tidak pernah dijatuhi sanksi oleh kampus atas tindakannya tersebut.
Strauss pensiun pada 1998 silam dan pindah ke sebuah apartemen di Venice Beach, California. Dia bunuh diri di tempat tinggalnya itu pada Agustus 2005. Keluarga Strauss mengatakan dia mengalami depresi dan menderita sebuah sakit perut kronis menjelang kematiannya.
Setelah investigasi selama 12 bulan dan berakhir pada Jumat, 17 Mei 2019, diketahui Strauss telah melakukan aksi bejatnya semenjak bekerja di Universitas Ohio atau persisnya sejak 1978 sampai 1998.
Baca juga: Sering Berkomentar Porno, Izin Praktik Dokter Ini Dibekukan
Dalam laporan hasil investigasi itu disebut, selama 18 tahun ada 150 mantan mahasiswa yang melaporkan tindakan asusila yang dilakukan oleh Strauss. Terungkap pula ada sekitar 440 mantan mahasiswa dan pegawai universitas yang memiliki informasi terkait tuduhan yang melibatkan Dokter itu.
Seorang mahasiswa yang tak mau dipublikasi identitasnya mengatakan, diantara korban pelecehan seksual Strauss adalah atlet yang berkuliah di universitas itu. Mereka dilecehkan di pusat kebugaran kampus dan klinik miliknya.
Baca juga:Dokter Resah Banyak Kasus Anak Masukkan Bola Magnet ke Penis
Sedangkan penyidik mengatakan tindak pelecehan seksual itu dilakukan Strauss lewat pemeriksaan kesehatan yang berlebihan seperti tes organ vital. Strauss juga diketahui mencumbu korbannya.
Strauss mendirikan klinik pada 1996 setelah ia diskorssebagai dokter di universitas, tetapi masih diizinkan menjadi anggota fakultas tetap. Rektor Universitas Negeri Ohio, Michael Drake mengatakan penyelidikan independen diluncurkan untuk tuduhan pelecehan seksual setelah isu ini menarik perhatian khalayak.
"Temuan itu mengejutkan dan menyakitkan untuk dipahami," kata Drake.
Drake segera meminta maaf atas nama Universitas Negeri Ohio karena tindakan pelecehan Strauss saat menjadi dokter kampus. Perkins Coie, firma hukum yang melakukan penyelidikan, mengatakan pihaknya juga memeriksa atas kemungkinan korban lain selain mahasiswa saat Strauss bertugas di universitas.
ASIA ONE | EKO WAHYUDI