TEMPO.CO, Beijing - Penundaan penayangan episode terakhir dari serial film Game of Thrones memicu kekesalan para penggemar di Cina. Mereka menduga ini terkait perang dagang dengan Amerika Serikat.
Baca juga: Cina dan Amerika Serikat Sepakat Hentikan Perang Dagang
Perusahaan teknologi digital Tencent, sebagai pemegang hak siaran film ini di Cina sejak 2014, secara mengejutkan mengumumkan menunda menayangkan episode terakhir dari film besutan AS ini dengan alasan ada masalah transmisi media.
“Para pengguna yang terhormat, kami menyesal memberi tahu Anda bahwa episode keenam dari musim ke delapan Game of Thrones tidak akan tayang online pada waktu yang telah ditentukan karena ada masalah transfer media,” begitu pernyataan dari manajemen Tencent dalam laman resmi perusahaan.
Baca juga: Perang Dagang Cina - Amerika Bisa Berdampak ke Seluruh Bisnis
Raksasa internet asal Cina ini menolak memberikan keterangan lebih lanjut dan tidak menginformasikan kapan tanggal penayangan selanjutnya.
Seperti dilansir CNN, 21 Mei 2019, HBO sebagai pemegang hak tayang utama mengatakan tidak ada masalah dengan pengiriman konten. “Anda harus mendapatkan klarifikasi lebih lanjut dari Tencent,” begitu pernyataan HBO.
Seperti penggemar di negara lain, fans di Cina mengikuti setiap episode dan selalu membincangkan alur ceritanya di internet.
Baca juga: Cina Pasang Rudal Balistik Incar Kapal Perang Besar Amerika
Pada Senin kemarin, rasa kesal dan kejengkelan mereka memuncak dan diekspresikan di sosial media. Banyak orang bertanya-tanya tentang hubungan antara perang dagang AS dan Cina dengan episode GoT terakhir yang belum tayang ini.
“Apakah ini hasil perang dagang antara AS dan Cina,” tulis seorang pengguna Weibo.
Banyak juga pelanggan Tencent yang meminta pengembalian uang mereka karena penayangan yang terlambat.
Baca: Cina Naikkan Tarif Impor dari Amerika, Retaliasi Perang Dagang
“Semua anggota yang membayar dan ini soal kepercayaan. Bagaimana Anda membayar kembali mereka,” kata seorang netizen di Weibo, yang merupakan jejaring sosial di Cina dan mirip Twitter.
Perusahaan internet raksasa asal Cina itu mengenakan biaya 15 yuan per bulan atau 198 yuan (Rp415 ribu) setahun untuk akses ke beberapa hiburan eksklusif seperti GoT.
CNN | TODAY ONLINE | EKO WAHYUDI