TEMPO.CO, New Delhi – Pemilihan Umum atau pemilu India digelar untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat atau Lok Sabha. Pesta demokrasi ini berlangsung dalam tujuh tahapan dari 11 April – 19 Mei 2019.
Baca: PM India Narendra Modi Diproyeksi Menang Pemilu
Ada sekitar 900 juta orang pemilih pada pemilu 2019 ini, yang menjadikannya pesta demokrasi terbesar di Planet Bumi.
Koalisi pimpinan Partai Bharatiya Janata, yang mengusung Perdana Menteri Narendra Modi, bakal melawan koalisi oposisi pimpinan Partai Kongres, yang dipimpin Rahul Gandhi.
Untuk bisa membentuk pemerintahan, koalisi partai harus meraih minimal 272 suara dari total 543 suara di Lok Sabha.
Baca: Perdana Menteri Narendra Modi Beri Hak Suara di Pemilu India
Berikut ini sejumlah fakta mengenai pemilu India disadur dari situs Khaleej Times, Schoop Whoop dan NPR:
- Jumlah Pemilih
Jumlah pemilih terdaftar mencapai 900 juta orang atau melebihi populasi total Eropa dan Australia digabung. Jumlah partisipasi pada 2014 mencapai 66 persen, atau naik 45 persen dari 1951 saat pemilu digelar pertama kali. Ada 8.250 calon legislatif dari 464 parrtai berkontes pada pemilu 2014. Ada sekitar satu juga tempat pemungutan suara pada pemilu 2019 atau naik 10 persen dari 2014.
Baca: Pemilu India, PM Modi Diuntungkan dari Konflik India - Pakistan
- Mesin Voting Elektronik
Pemilu India menggunakan mesin voting elektronik atau Electronic Voting Machine. Untuk pertama kalinya, mesin ini akan menampilkan foto semua kandidat caleg untuk memudahkan calon pemilih mengenali pilihannya. Pemilu ini juga menggunakan jasa pos untuk kertas suara yang dicoblos.
- Modi versus Gandhi
Ada dua tokoh utama yang bersaing dalam pemilu India, yaitu Perdana Menteri Narendra Modi, yang merupakan inkumben. Dan Presiden Partai Kongres India yaitu Rahul Gandhi.
Gandhi membawa isu semangat nasionalisme masyarakat Hindu. Dia juga menjanjikan pembangunan ekonomi yang lebih tinggi untuk mengentaskan kemiskinan lewat pembangunan hub manufaktur. Modi juga menyuarakan soal anti-korupsi.
Baca: India Siap Gelar Pemilu Putaran Kedua
Partai Kongres mengusung semangat sekularisasi, dan cenderung berhaluan sosialis dalam program ekonominya, Gandhi menjanjikan bantuan tunai bagi warga per tahun jika koalisi pimpinan Partai Kongres memenangi pemilu. Dia juga menyerukan perlindungan kepada masyarakat minoritas seperti Muslimd dan Kristen. Gandhi mewarisi darah biru politik India karena merupakan cicit dari Jawaharlal Nehru, yang merupakan PM India pertama.
Baca: Partai Kongres Janjikan Bantuan Tunai Jika Menang Pemilu India
- Caleg
Caleg yang memiliki catatan kriminal diwajibkan untuk pertama kalinya mengiklankan rekam jejak buruk mereka di media massa seperti koran, online dan kanal televisi di India. Sebelumnya, mereka hanya diwajibkan menyerahkan catatan bermaterai mengenai rekam jajak mereka kepada Komisi Pemilihan Umum namun tidak diwajibkan mengumumkannya ke publik.