TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Venezuela Nicolas Maduro memerintahkan agar keamanan diperketat di kantor bekas kedutaan Amerika Serikat di ibu kota Caracas. Perintah itu diterbitkan menyusul tindakan polisi Amerika Serikat menahan empat aktivis yang berusaha melindungi kantor Kedutaan Besar Venezuela di Washington DC, Amerika Serikat.
“Saya telah memerintahkan agar perlindungan ditingkatkan di gedung bekas kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat yang masih milik negara itu. Kami akan melindunginya karena Venezuela mengikuti konvensi dan hukum internasional. Para pelaku kriminal itu adanya di Gedung Putih,” kata Maduro, Kamis, 17 Mei 2019, dikutip dari sputniknews.com.
Baca juga: Polisi Amerika Masuk Kedutaan Venezuela, 4 Aktivis Ditahan
Staf diplomat yang bertugas di kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Caracas sudah meninggalkan gedung itu pada awal tahun ini menyusul ketegangan yang memuncak antara Washington dengan Caracas. Pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido memproklamirkan diri sebagai presiden sementara Venezuela dan hal ini mendapat dukungan dari Amerika Serikat. Tindakan Washington itu dikritik oleh Maduro dan otoritas Venezuela.
Baca juga: Cina Menolak Intervensi Asing terhadap Maduro di Venezuela
I'm outside the Venezuelan embassy where i've heard the activists inside have been arrested in a morning raid #HandsOffVenezuela pic.twitter.com/UAgW0Isu5q
— Morgan Artyukhina (@LavenderNRed) May 16, 2019
Sebelumnya pada Kamis, 16 Mei 2019, empat aktivis pro-Maduro yang mendirikan tenda di area kantor Kedutaan Besar Venezuela di kota Washington DC, Amerika Serikat, ditahan oleh polisi. Para aktivis anti-kudeta itu melakukan aksinya sejak 10 April lalu dengan tujuan mencegah kantor kedutaan tersebut direbut oleh pendukung ketua oposisi, Juan Guaido. Tindakan para aktivis itu juga dilakukan setelah Washington memerintahkan agar para diplomat di kantor kedutaan tersebut angkat kaki.
Sebelum penahanan dilakukan, pada Senin, 13 Mei 2019, agen keamanan US Secret Service menerobos masuk ke kantor Kedutaan Besar Venezuela itu dan memerintahkan para aktivis yang bertahan disana agar pergi dari area tersebut atau terancam dipenjara. US Secret Service mengkonfirmasi telah menahan empat aktivis anti-kudeta yang disebut mengabaikan perintah.