TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah foto tim pemadam kebakaran Malaysia berbuka puasa di tepi jalan setelah menyelesaikan tugasnya, viral. Foto-foto itu terlihat sangat menggugah.
Satu foto memperlihatkan mereka menyantap hidangan berbuka puasa sambil bercengkrama dengan rekan petugas pemadam yang lain. Foto yang lain memperlihatkan mereka menunaikan salat magrib dengan menjadikan seragam mereka sebagai sajadahnya.
Baca: Petugas Pemadam Kebakaran Meninggal Sempat Minta Diantar ke RS
Foto-foto itu diunggah oleh Tengku Mohd Ihsan ke grup pertemanan pemadam kebakaran Malaysia, Friends of Bomba Malaysia. Foto tersebut sudah disebarkan 515 kali dan disukai 3,8 ribu users.
"Ramadan bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga. Ramadan tempatnya kita mengendalikan diri, kerana puasa itu hanya kita dan Dia yang tahu. Jadi, ini saatnya untuk jujur pada diri sendiri. Marhaban ya Ramadan," tulis pengelola grup Friends of Bomba Malaysia.
Baca: Haerudin, Petugas Pemadam Kebakaran Meninggal Dijuluki Limbad
Pemadan kebakaran Malaysia berbuka puasa di tepi jalan seusai menyelesaikan tugasnya. Sumber: asiaone/Facebook
Unggahan foto tersebut memancing rekan seprofesi pemadam lainnya untuk menceritakan pengalaman serupa. Mohd Abe Joe dalam kolom komentar menulis saat azan magrib berbunyi dan belum sempat minum untuk membatalkan puasa, sirine berbunyi keras. Walhasil, dia langsung bergegas menuju truk pemadam kebakaran.
“Sekembalinya dari tugas, ketika tangan saya masukan ke dalam saku, baru teringat ternyata ada makanan yang belum sempat saya makan," tulis Abe Joe.
Dalam kolom komentar, Azrin Yen, petugas pemadam kebakaran, menyayangkan karena profesi pemadam kebakaran masih dianggap remeh oleh segelintir orang.
"Terkadang ketika masuk waktu berbuka puasa dan sudah duduk didepan makanan, tiba-tiba mendapat panggilan darurat, terpaksa meninggalkan hidangan demi anda semua. Tetapi, masih ada yang menghina," tulisnya.
Reen Muhammad juga menceritakan bagaimana temannya yang seorang pemadam kebakaran harus membatalkan rencananya sahur bersama karena harus pergi bertugas. Dia pun menghimbau agar semakin banyak orang menghargai para pahlawan tanpa tanda jasa ini.
ASIA ONE | EKO WAHYUDI